Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 25/09/2012, 19:47 WIB
|
EditorAgus Mulyadi

DEPOK, KOMPAS.com — Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Pendidikan Musliar Kasim seusai pembukaan Olimpiade Sains Nasional Pertamina di Kampus Universitas Indonesia, Depok, Selasa (25/9/2012), menyatakan keprihatinannya atas tawuran yang terus terjadi di kalangan pelajar.

Dia menyayangkan sekolah-sekolah favorit di Jakarta, seperti SMAN 6 dan SMAN 70 Jakarta, masih terlibat tawuran.

"Ada kemungkinan untuk memberikan sanksi kepada institusi atau sekolahnya. Selama ini sekolah yang terlibat tawuran tidak dikenai sanksi untuk membuat sekolah dan guru berupaya keras membenahi persoalan yang mendera mereka," ujar Musliar.

Pemberian sanksi, kata Musliar, bisa saja dengan menurunkan status sekolah. Jika sekolah berstatus rintisan sekolah bertaraf internasional (RSBI) terlibat tawuran, bisa saja statusnya dikembalikan menjadi sekolah biasa.

Menurut Musliar, penyebab tawuran antara pelajar SMAN 6 dan SMAN 70 Jakarta yang terus terjadi perlu dituntaskan dan dicari penyebabnya. Selama ini sebenarnya telah banyak upaya yang dilakukan masing-masing sekolah untuk mencegah tawuran.

"Tawuran yang di kalangan pelajar memang memprihatinkan. Tetapi kita tidak boleh hanya menyalahkan sekolah yang sebenarnya terus berupaya menciptakan keharmonisan. Para orangtua juga perlu mengawasi dan mendampingi anak-anak mereka supaya tidak terlibat dalam kerumunan yang mudah diprovokasi," ujar mantan Rektor Universitas Andalas Padang ini.

Musliar mengingatkan, pendidikan tidak hanya menyiapkan siswa secara akademik. Namun, pendidikan untuk membentuk karakter dan moral siswa yang baik juga tidak boleh luput dari komitmen sekolah dan guru.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    27th

    Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

    Syarat & Ketentuan
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
    Laporkan Komentar
    Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Verifikasi akun KG Media ID
    Verifikasi akun KG Media ID

    Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

    Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

    Lengkapi Profil
    Lengkapi Profil

    Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+