DPR: Tawuran, Indikasi Gagalnya Pendidikan Karakter

Kompas.com - 26/09/2012, 11:17 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota DPR Komisi X, Raihan Iskandar menilai masih maraknya tindak tawuran pelajar merupakan indikasi gagalnya pendidikan karakter. Menurutnya, tawuran sudah menjurus kepada rutinitas dan tren yang membahayakan dalam pergaulan pelajar.

"Pendidikan karakter masih jauh panggang dari api. Kalau sudah begini, pelaku tawuran sama dengan teroris, karena sudah menciptakan suasana teror dimana-mana, menanamkan bibit-bibit dendam dan kebencian," kata Raihan kepada Kompas.com, Selasa (25/9/2012) malam.

Untuk itu, lanjutnya, Dinas Pendidikan DKI Jakarta sebagai pihak yang membuat kebijakan, harus segera bertindak, mengumpulkan pihak-pihak terkait, kepala sekolah, wali murid, dan pihak kepolisian guna bersama-sama mencari jalan keluar. Pasalnya, selama ini Raihan menilai masalah tawuran hanya diselesaikan di tingkat elite tanpa melibatkan peserta didik sebagai pelaku tawuran.

"Terpenting penyelesaian konflik ini harus melibatkan peserta didik, karena selama ini saya menilai setiap ada tawuran, selalu penyelesaiannya di tingkat elite tanpa melibatkan peserta didik sebagai pelaku tawuran," tandasnya.

Raihan meminta pihak sekolah untuk tidak bosan-bosannya menanamkan nilai-nilai moral dan memprioritaskan pembangunan karakter peserta didik. Baginya, peserta didik tak bisa hanya dinilai dari prestasi akademiknya saja tanpa memperhatikan moralnya.

"Pelaku tawuran segera berikan sanksi yang tegas, jadikan peristiwa ini untuk yang terakhir kalinya. Tawuran di sana terjadi turun temurun dan sampai hari ini belum terselesaikan secara menyeluruh. Ibarat bom waktu, setiap saat bisa saja meletus," tandasnya.

Tawuran antarsiswa yang berujung pada melayangnya satu nyawa siswa kembali terjadi, Senin (24/9/2012). Siswa SMAN 6 Jakarta Selatan, Alawy Yusianto Putra (15), tewas setelah dia dan teman-temannya diserang oleh segerombol siswa sekolah tetangganya, SMAN 70. Sepuluh nama siswa dari SMAN 70 yang terlibat sudah dikantongi oleh pihak kepolisian.


Berita terkait peristiwa ini dapat diikuti dalam topik "Tawuran SMA 70 dan SMA 6"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


    Terkini Lainnya

    Jurusan UI dengan Biaya Uang Pangkal Termahal di Jalur Mandiri, Kedokteran Berapa?

    Jurusan UI dengan Biaya Uang Pangkal Termahal di Jalur Mandiri, Kedokteran Berapa?

    Edu
    10 Jurusan UI dengan Uang Pangkal Termurah Jalur Mandiri SIMAK UI 2025

    10 Jurusan UI dengan Uang Pangkal Termurah Jalur Mandiri SIMAK UI 2025

    Edu
    Apa Jadinya Bumi Tanpa Serangga? Simak Penjelasan Pakar IPB

    Apa Jadinya Bumi Tanpa Serangga? Simak Penjelasan Pakar IPB

    Edu
    Siswanya Banyak Diterima Kampus Top Dunia, Ini Biaya SMA Pradita Dirgantara

    Siswanya Banyak Diterima Kampus Top Dunia, Ini Biaya SMA Pradita Dirgantara

    Edu
    Cek 2 Sekolah Kedinasan Tanpa Syarat Tinggi Badan, Bisa Kuliah Gratis

    Cek 2 Sekolah Kedinasan Tanpa Syarat Tinggi Badan, Bisa Kuliah Gratis

    Edu
    Tunjangan Insentif Guru Non-ASN di RA dan Madrasah Cair Juni 2025, Cek Kriterianya

    Tunjangan Insentif Guru Non-ASN di RA dan Madrasah Cair Juni 2025, Cek Kriterianya

    Edu
    Tren Pekerjaan yang Akan Melejit dan Merosot di Tahun 2030

    Tren Pekerjaan yang Akan Melejit dan Merosot di Tahun 2030

    Edu
    Kecurangan UTBK SNBT 2025 dan Robohnya Integritas, Perlu Ganti Sistem?

    Kecurangan UTBK SNBT 2025 dan Robohnya Integritas, Perlu Ganti Sistem?

    Edu
    Seleksi PPG Guru Tertentu 2025 Dibuka 3 Batch, Ini Kriteria Guru yang Bisa Ikut

    Seleksi PPG Guru Tertentu 2025 Dibuka 3 Batch, Ini Kriteria Guru yang Bisa Ikut

    Edu
    Program Wajib Belajar 13 Tahun Akan Diatur dalam RUU Sisdiknas

    Program Wajib Belajar 13 Tahun Akan Diatur dalam RUU Sisdiknas

    Edu
    Guru Besar Pertama Polimedia Tegaskan Peran Penting Pendidikan Pancasila di Era Digital

    Guru Besar Pertama Polimedia Tegaskan Peran Penting Pendidikan Pancasila di Era Digital

    Edu
    Mahasiswi FK Unhas Jadi Joki UTBK, Punya IPK Tinggi dan Peserta Olimpiade Sains

    Mahasiswi FK Unhas Jadi Joki UTBK, Punya IPK Tinggi dan Peserta Olimpiade Sains

    Edu
    Beasiswa 'Fully Funded' LPDP-UIII 2025 untuk Kuliah S3 Dibuka, Ada 4 Pilihan Prodi

    Beasiswa "Fully Funded" LPDP-UIII 2025 untuk Kuliah S3 Dibuka, Ada 4 Pilihan Prodi

    Edu
    Dedi Mulyadi Akan Jemput Anak Tak Patuh, Orangtua: Mau Dibawa ke Mana?

    Dedi Mulyadi Akan Jemput Anak Tak Patuh, Orangtua: Mau Dibawa ke Mana?

    Edu
    Akademisi Minta Pemerintah Lindungi Hak Masyarakat dalam Pengelolaan Hutan

    Akademisi Minta Pemerintah Lindungi Hak Masyarakat dalam Pengelolaan Hutan

    Edu
    komentar di artikel lainnya
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
    atau