JAKARTA, KOMPAS.com - Insiden tawuran antarsiswa SMAN 70 dan SMAN 6 membuat Komisi X DPR RI memanggil Direktur Jenderal Pendidikan Menengah, Hamid Muhammad, dan Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Taufik Yudi Mulyanto, hari ini, Rabu (26/9/2012). Agenda pembangunan pendidikan yang seyogyanya dibahas urung dibahas dalam rapat dengar pendapat (RDP) hari ini.
Ketua Komisi X DPR, Agus Hermanto yang memimpin langsung RDP mengatakan, selama ini pembahasan pembangunan pendidikan dilakukan intens bersama pemerintah. Akan tetapi, hal ini terganggu dengan adanya peristiwa tawuran antarpelajar yang terjadi Senin lalu di kawasan Bulungan.
"Itulah kenapa kita mendadak mengundang Dirjen Dikmen dan Kadisdik DKI Jakarta. Ini semua harus diselesaikan, terlebih Jakarta sebagai barometer pendidikan nasional," kata Agus saat membuka rapat tersebut.
Dalam rapat itu, hadir juga Kepala SMAN 70, Saksono Liliek Susanto, bersama beberapa anggota komite sekolah. Sementara Kepala SMAN 6, Kadarwati, meski ikut diundang tetapi belum nampak hadir di ruang rapat sampai berita ini diturunkan.
Tawuran antarpelajar yang melibatkan beberapa siswa dari SMAN 70 dan SMAN 6 Jakarta Selatan kembali terjadi dan sampai memakan korban jiwa. Seorang siswa kelas X SMAN 6 tewas dalam perjalanan ker rumah sakit karena sabetan senjata tajam di bagian dadanya sementara beberapa siswa mengalami luka-luka.
Berita terkait peristiwa ini dapat diikuti dalam topik "Tawuran SMA 70 dan SMA 6"