Atasi Tawuran Pelajar, Orangtua Perlu Dilibatkan

Kompas.com - 26/09/2012, 12:01 WIB
Ester Lince Napitupulu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Maraknya tawuran di kalangan pelajar tidak hanya butuh perbaikan dalam pendidikan di sekolah dan guru. Untuk mengatasi persoalan tawuran ini juga perlu melibatkan peran serta orangtua siswa.

Koordinator Lapangan Forum Peduli Pendidikan Pelatihan Menengah Kejuruan Indonesia (FP3MKI) Marlock mengungkapkan, dari pengalamannya sekitar 25 tahun berkecimpung dalam pengembangan SMK di Indonesia, masalah tawuran di kalangan pelajar memang menjadi persoalan serius. Bahkan, cap siswa senang tawuran sempat melekat kuat di SMK, utamanya pada program keahlian teknik atau dulu dikenal STM.

"Saya prihatin dengan tawuran yang tak kunjung berhenti di kalangan siswa SMK saat itu. Dari keprihatinan itu, saya mencoba untuk melihat hal lain, terutama dalam keluarga. Ternyata, banyak anak yang tidak ada hubungan batin dengan orangtuanya," jelas Marlock, Rabu (26/9/2012) di Jakarta.

Marlock menambahkan, yang harus diketahui guru juga dalam pendidikan para siswanya adalah hubungan orangtua dengan siswanya. Pendidikan di sekolah jangan dilepaskan dari keterlibatan orangtua.

FP3MKI mengembangkan pencerahan di SMK-SMK di Indonesia yang menggabungkan guru, siswa, dan orangtua. Pemulihan hubungan di antara orangtua-siswa dan guru juga dilakukan dalam kesempatan tersebut.

Para siswa, orangtua, dan guru disentuh hatinya untuk saling peduli dan saling menghormati. Kegiatan seperti ini cukup efektif untuk membangun kesadaran bersama membentuk perilaku dan motivasi belajar para siswa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


    komentar di artikel lainnya
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
    atau