Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 26/09/2012, 12:52 WIB
|
EditorCaroline Damanik

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta diminta tidak melepaskan tanggungjawab terkait tawuran antarpelajar yang menelan korban jiwa. Hal itu dikatakan Anggota Komisi X DPR RI, Dedi Gumelar, di sela Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Direktur Jenderal Pendidikan Menengah, Hamid Muhammad, dan Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Taufik Yudi Mulyanto, di gedung parlemen, Jakarta, Rabu (26/9/2012).

"Kepala Dinas tak bisa cuci tangan begitu saja, tanggung jawab mereka bukan sekadar di dalam kelas," kata Dedi yang akrab dipanggil Miing itu.

Dedi mengatakan, peristiwa yang menimpa siswa di dalam ataupun luar sekolah masuk dalam radar tanggungjawab dinas pendidikan. Atas dasar itu, dia pun meminta pertanggungjawaban Dinas Pendidikan DKI Jakarta dan Pemerintah Pusat terkait tragedi Senin kelabu antara siswa SMAN 70 dan SMAN 6 yang berbuntut pada tewasnya Alawy Yusianto Putra, siswa kelas X SMAN 6 Jakarta Selatan.

"Kami minta tanggungjawab pemerintah dan Disdik DKI Jakarta. Karena ketika siswa pergi sekolah membawa celurit itu sudah masuk tindakan kriminal yang harus disikapi semestinya," tukas Miing.

Baginya, semua pihak terkait jangan saling melemparkan tanggungjawab. Semua harus berani mengambil tindakan yang semestinya. Masih maraknya tawuran antarpelajar, khususnya di kedua sekolah di kawasan Mahakam-Bulungan (Mahabulan) secara makro adalah bukti kegagalan pendidikan nasional.

"Inilah bukti kegagalan pendidikan indonesia, karena anak hanya diukur kecerdasan secara akademik tetapi moral dan ahlaknya tidak," pungkasnya.


Berita terkait peristiwa ini dapat diikuti dalam topik "Tawuran SMA 70 dan SMA 6"

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    27th

    Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

    Syarat & Ketentuan
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
    Laporkan Komentar
    Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Verifikasi akun KG Media ID
    Verifikasi akun KG Media ID

    Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

    Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

    Lengkapi Profil
    Lengkapi Profil

    Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+