Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/09/2012, 03:04 WIB
|
EditorErlangga Djumena

JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak orang tua dimintai bersikap terbuka jika anaknya terlibat aksi tawuran. Sanksi hukum yang tegas juga patut diberikan untuk memberikan efek jera di kemudian harinya.

Hal ini diungkapkan Alex Asmasoebrata, selaku alumni SMAN 6 Jakarta, Rabu (26/9/2012), saat mendatangi Mapolda Metro Jaya bersama para alumni SMAN 70 Jakarta, SMAN 9 Jakarta, dan SMAN 11 Jakarta. "Bapak-bapak, ibu-ibu, ini anaknya bandel setengah mati nggak usah ditutupin. Kalau mereka tidak benar, serahkan. Kalau mereka kabur serahkan juga," ujar Alex saat menyoroti aksi tawuran yang kini mulai semakin anarkis di Jakarta.

Mantan pebalap nasional ini mengakui bahwa saat bersekolah dulu, dirinya juga kerap melakukan aksi tawuran. Namun, beranjak dewasa, Alex menyadari bahwa tawuran sama sekali tidak memberikan manfaat. Menurutnya, doktrin-doktrin permusuhan yang diberikan alumni secara turun-temurun inilah yang menyebabkan aksi tawuran seakan tak pernah mati.

Oleh karena itu, ia melihat bahwa peran serta guru dan orang tua sangat penting. Guru diminta bertanggung jawab tidak hanya di dalam sekolah tetapi juga di luar sekolah.

Ia pun menyoroti kesibukan orang tua yang menyebabkan pengawasan terhadap anak dilupakan. "Anak-anak seperti ini karena orang tuanya yang nggak peduli! Makanya itu, marilah kita semua sadar kalau mereka tanggung jawab kita. Mereka calon pemimpin bangsa loh," ujar alumni SMAN 6 Jakarta tahun 1970 ini.

Alex mengakui, banyak para alumni yang kini sudah menjadi pejabat dan pangkat yang memiliki posisi penting di institusinya. Namun, ia melihat jabatan dan pangkat orang tua seharusnya tidak dijadikan dalih dalam menegakkan peraturan. Ia meminta agar aparat penegak hukum bisa bertindak tegas.

Dulu, lanjutnya, aparat kepolisian selalu berjaga 24 jam di sekitar Bulungan namun saat ini hal tersebut tidak dilakukan. "Kami minta polisi tegas. Kalau sudah seperti sekarang ini namanya bukan kenakalan remaja, tapi sudah membunuh orang dan harus dihukum supaya kapok," kata Alex.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    27th

    Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

    Syarat & Ketentuan
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
    Laporkan Komentar
    Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Verifikasi akun KG Media ID
    Verifikasi akun KG Media ID

    Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

    Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

    Lengkapi Profil
    Lengkapi Profil

    Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+