JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh mengaku yakin fenomena tawuran antarpelajar SMAN 70 dan SMAN 6 di kawasan Bulungan dapat dihentikan dengan dukungan semua pihak, termasuk di dalamnya peran serta masyarakat.
Nuh mencontohkan, beberapa tahun lalu, dua sekolah seperti SMA Budi Utomo dan SMK Penerbangan juga terkenal sebagai dua sekolah yang sering bentrok. Akan tetapi, dengan sejumlah kebijakan yang diterapkan, akhirnya dua sekolah itu dapat lepas dari kebiasaan tawuran.
"Saya yakin tawuran ini akan berhenti. Sekolah lain membuktikan itu. Bagaimana menyalurkan energinya untuk hal-hal yang jauh lebih positif," kata Nuh dalam pertemuan bersama Kepala SMAN 6 dan SMAN 70 Jakarta, di gedung Kemendikbud, Jumat (28/9/2012).
Sebelumnya, Nuh mengaku akan menggunakan segala cara untuk menghentikan tawuran yang melibatkan dua sekolah di kawasan Mahakam-Bulungan. Tak peduli siapa yang menghadang, dan berapapun biaya yang diperlukan, intinya tawuran di sana harus dapat dihentikan.
Tak hanya dua Kepala SMA yang hadir menemui Mendikbud, Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Taufik Yudi Mulyanto juga hadir bersama wakilnya, Agus Suradika. Beberapa anggota komite sekolah juga nampak hadir, termasuk alumni, Ketua Osis dan beberapa siswa kedua sekolah itu.
Berita terkait peristiwa ini dapat diikuti dalam topik "Tawuran Berdarah"