Disdik Semarang Kumpulkan Kepala Sekolah Cegah Tawuran

Kompas.com - 01/10/2012, 16:11 WIB

SEMARANG, KOMPAS.com - Dinas Pendidikan Kota Semarang berencana mengumpulkan kepala sekolah dalam waktu dekat untuk berkoordinasi mengantisipasi terjadinya tawuran antarpelajar.

"Pada 5-6 Oktober mendatang, kami akan kumpulkan kepala sekolah untuk mengantisipasi aksi tawuran pelajar yang marak akhir-akhir ini," kata Sekretaris Disdik Kota Semarang, Nana Storada, di Semarang, Senin (1/10/2012).

Meski aksi tawuran marak terjadi di ibu kota, ia menyadari bahwa potensi terjadinya tawuran pelajar bisa terjadi di mana pun dan pihak sekolah dituntut berperan aktif untuk mengantisipasi agar siswa tidak tawuran.

Menurut dia, pihaknya juga sudah menyiapkan surat edaran yang akan diberikan ke sekolah-sekolah berupa imbauan untuk mengawasi siswa, terutama mengawasi aktivitas siswa pada jam-jam menjelang masuk sekolah.

"Pihak sekolah diharapkan bisa memantau dan mengawasi aktivitas seluruh siswa saat jam masuk sekolah, mulai pukul 07.00 WIB. Para guru harus memantau setidaknya hingga radius 500 meter dari sekolah," katanya.

Dari pantauan itu, kata dia, bisa diketahui jika ada siswa yang berkumpul-kumpul di sekitar sekolah dan membolos sehingga bisa segera diberikan tindakan agar mereka tidak melakukan aktivitas yang merugikan.

"Sekolah harus tahu berapa siswa yang tidak masuk sekolah, itu kan bisa dipantau. Kalau ternyata banyak siswa yang tidak masuk pada hari yang sama, misalnya 25-30 siswa bisa dicurigai mereka membolos," katanya.

Untuk pengawasan setelah jam sekolah, kata dia, Disdik Kota Semarang meningkatkan koordinasi dengan satuan polisi pamong praja (PP) untuk melakukan pengawasan untuk mengantisipasi terjadinya tawuran antarpelajar.

Selain itu, kata dia, sekolah diimbau pula untuk meningkatkan pembinaan kepada siswa melalui penanaman pendidikan karakter sehingga bisa meminimalisir potensi siswa melakukan tindakan yang bersifat negatif.

"Yang jelas, kalau sampai ada siswa terlibat tawuran kami tidak segan-segan memberikan sanksi. Namun, kami tetap upayakan pembinaan terlebih dahulu dan pengawasan sekolah untuk melakukan antisipasi," kata Nana.

Berita terkait peristiwa ini dapat diikuti dalam topik "Tawuran Berdarah"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


    Terkini Lainnya

    Cerita Novika, Alumnus UGM Jadi Penyuluh Pertanian di Daerah 3T

    Cerita Novika, Alumnus UGM Jadi Penyuluh Pertanian di Daerah 3T

    Edu
    Kisah Pak Theo, Guru yang Mengajar Anak Suku Moskona di Teluk Bintuni, Papua Barat

    Kisah Pak Theo, Guru yang Mengajar Anak Suku Moskona di Teluk Bintuni, Papua Barat

    Edu
    Profil Wamildan Tsani Panjaitan, Dirut Baru Garuda yang Lulusan Tanus  dan AAU

    Profil Wamildan Tsani Panjaitan, Dirut Baru Garuda yang Lulusan Tanus dan AAU

    Edu
    BRIN Beri Beasiswa Program Degree By Research bagi S2-S3, Ada Bantuan UKT dan Riset

    BRIN Beri Beasiswa Program Degree By Research bagi S2-S3, Ada Bantuan UKT dan Riset

    Edu
    Ubah Wajah Industri Jamu, Irwan Hidayat Raih Gelar Honoris Causa dari Unnes

    Ubah Wajah Industri Jamu, Irwan Hidayat Raih Gelar Honoris Causa dari Unnes

    Edu
    “Pangan Kasih dari Hati ke Rasa”, Gerakan Solidaritas Orang Muda untuk Akses Pangan

    “Pangan Kasih dari Hati ke Rasa”, Gerakan Solidaritas Orang Muda untuk Akses Pangan

    Edu
    Inovasi Siswa SMAN 8 Purworejo, Bikin Lampu Otomatis hingga Buka Pintu dengan KTP

    Inovasi Siswa SMAN 8 Purworejo, Bikin Lampu Otomatis hingga Buka Pintu dengan KTP

    Edu
    Perkuat Pendidikan Indonesia, Yasbil Luncurkan 'Beasiswa Anak Teladan Indonesia 2025'

    Perkuat Pendidikan Indonesia, Yasbil Luncurkan "Beasiswa Anak Teladan Indonesia 2025"

    Edu
    Tips Tembus Publikasi di Jurnal Bereputasi ala Pakar dari Ural Federal University, Rusia

    Tips Tembus Publikasi di Jurnal Bereputasi ala Pakar dari Ural Federal University, Rusia

    Edu
    Kisah Prof. Rainiyati, 12 Tahun Rampungkan Usaha Jadi Guru Besar Unja

    Kisah Prof. Rainiyati, 12 Tahun Rampungkan Usaha Jadi Guru Besar Unja

    Edu
    Cerita Alumni Telkom University, Ikut Desain Mobil Kepresidenan MV3 Garuda

    Cerita Alumni Telkom University, Ikut Desain Mobil Kepresidenan MV3 Garuda

    Edu
    Perkuat “Growth Mindset”, 516 Beswan Djarum Diharapkan Temukan Potensi Diri

    Perkuat “Growth Mindset”, 516 Beswan Djarum Diharapkan Temukan Potensi Diri

    Edu
    Mendikdasmen Ingin Ada Pramuka Bhayangkara di Sekolah, Apa Itu?

    Mendikdasmen Ingin Ada Pramuka Bhayangkara di Sekolah, Apa Itu?

    Edu
    Tangguhkan Gelar Doktor Bahlil, UI Akui Harus Lakukan Perbaikan Internal

    Tangguhkan Gelar Doktor Bahlil, UI Akui Harus Lakukan Perbaikan Internal

    Edu
    Cerita 2 Profesor Perempuan Unej, Susul Suami Jadi Guru Besar di Fakultas yang Sama

    Cerita 2 Profesor Perempuan Unej, Susul Suami Jadi Guru Besar di Fakultas yang Sama

    Edu
    komentar di artikel lainnya
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
    atau