SEMARANG, KOMPAS.com - Dinas Pendidikan Kota Semarang berencana mengumpulkan kepala sekolah dalam waktu dekat untuk berkoordinasi mengantisipasi terjadinya tawuran antarpelajar.
"Pada 5-6 Oktober mendatang, kami akan kumpulkan kepala sekolah untuk mengantisipasi aksi tawuran pelajar yang marak akhir-akhir ini," kata Sekretaris Disdik Kota Semarang, Nana Storada, di Semarang, Senin (1/10/2012).
Meski aksi tawuran marak terjadi di ibu kota, ia menyadari bahwa potensi terjadinya tawuran pelajar bisa terjadi di mana pun dan pihak sekolah dituntut berperan aktif untuk mengantisipasi agar siswa tidak tawuran.
Menurut dia, pihaknya juga sudah menyiapkan surat edaran yang akan diberikan ke sekolah-sekolah berupa imbauan untuk mengawasi siswa, terutama mengawasi aktivitas siswa pada jam-jam menjelang masuk sekolah.
"Pihak sekolah diharapkan bisa memantau dan mengawasi aktivitas seluruh siswa saat jam masuk sekolah, mulai pukul 07.00 WIB. Para guru harus memantau setidaknya hingga radius 500 meter dari sekolah," katanya.
Dari pantauan itu, kata dia, bisa diketahui jika ada siswa yang berkumpul-kumpul di sekitar sekolah dan membolos sehingga bisa segera diberikan tindakan agar mereka tidak melakukan aktivitas yang merugikan.
"Sekolah harus tahu berapa siswa yang tidak masuk sekolah, itu kan bisa dipantau. Kalau ternyata banyak siswa yang tidak masuk pada hari yang sama, misalnya 25-30 siswa bisa dicurigai mereka membolos," katanya.
Untuk pengawasan setelah jam sekolah, kata dia, Disdik Kota Semarang meningkatkan koordinasi dengan satuan polisi pamong praja (PP) untuk melakukan pengawasan untuk mengantisipasi terjadinya tawuran antarpelajar.
Selain itu, kata dia, sekolah diimbau pula untuk meningkatkan pembinaan kepada siswa melalui penanaman pendidikan karakter sehingga bisa meminimalisir potensi siswa melakukan tindakan yang bersifat negatif.
"Yang jelas, kalau sampai ada siswa terlibat tawuran kami tidak segan-segan memberikan sanksi. Namun, kami tetap upayakan pembinaan terlebih dahulu dan pengawasan sekolah untuk melakukan antisipasi," kata Nana.
Berita terkait peristiwa ini dapat diikuti dalam topik "Tawuran Berdarah"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.