Melatih Mengkritik dengan Elegan Lewat Karya Tulis

Kompas.com - 04/10/2012, 15:02 WIB
Ali Sobri

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kritik terhadap kebijakan pemerintah terkait ekonomi, keuangan daerah dan perbankan dan pemberian solusinya tidak melulu harus diteriakkan mahasiswa dalam aksi besar-besaran di jalanan dan atau di depan kantor para pemangku kebijakan. Secara elegan namun tetap tajam, kritik dan solusi bisa didengungkan melalui tulisan.

Inilah yang dilakukan oleh perwakilan mahasiswa se-Indonesia yang ikut serta dalam kegiatan The 1st Bachelor Journey yang digelar oleh Management Research Center (MRC) dari Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI). Ajang ini mengajak para mahasiswa untuk mengaktualisasikan kritik dan gagasannya lewat karya tulis ilmiah.

"Kami mencoba mengajak mahasiswa se-Indonesia untuk melakukan perjalanan menempuh ilmu dan melihat sekelilingnya, soal ekonomi dan kebijakan-kebijakannya. Jadi melalui acara ini, para mahasiswa bisa mengkritik bukan dalam demo unjuk rasa, tetapi dengan karya tulis atau paper mereka," ucap Rofiqoh Rokhim, kepala MRC FEUI yang juga memimpin tim panitia Bachelor Journey kepada Kompas.com di sela acara final di Kampus UI Depok, Kamis (4/10/2012).

Para peserta yang sampai ke final menyampaikan studi kasus yang mereka ambil untuk didalami, misalnya tentang kebijakan publik bidang keuangan yang menyoroti peran serta Bank Pembangunan Daerah (BPD) dalam perekonomian daerah, pengendalian angka inflasi, dan menganalisasi sejauh mana tingkat independensi dari bank sentral.

Pada tahap presentasi akhir ini, karya tulis ilmiah setiap tim akan dinilai di hadapan dewan juri yang terdiri dari akademisi, pengamat ekonomi dan pengamat kebijakan publik di bidang perbankan dan perekonomian serta praktisi manajemen. Para peserta juga ditambah wawasannya melalui kunjungan ke Museum Bank Indonesia di kawasan Kota Tua, kemarin. Peserta diajarkan untuk dapat mengkritik dan memberi masukan konstruktif kepada para pemangku kebijakan melalui pengamatan di daerahnya masing-masing dan kemudian diformulasikan dengan teori dan praktik dalam bentuk karya tulis ilmiah.

Rofiqoh mengungkapkan, acara ini baru pertama kali digelar dan kini digelar dengan bekerja sama dengan Bank Indonesia (BI). Ada lebih dari 120 tim yang masing-masing tim terdiri dari tiga orang mahasiswa. Hanya 18 tim yang lolos ke dalam babak final.

"Sesuai namanya Bachelor Journey, jadi acara ini khusus diikuti oleh mahasiswa tingkat strata satu, dan pesertanya datang dari berbagai sekolah tinggi dan universitas di Indonesia yang tersebar di daerah mulai dari Aceh sampai Papua," katanya.

Pemikiran jauh ke depan

Melalui kegiatan ini, Rofiqoh menuturkan, acara ini bertujuan agar para mahasiswa memahami perekonomian Indonesia. Melalui ajang ini, panitia berharap muncul intelektual-intelektual muda yang memiliki visi dalam pengembangan perekonomian bangsa dan negara.

"Kita ingin dari para sarjana paham akan mekanisme ekonomi yang terjadi di Indonesian dan mereka nantinya dapat ikut meninjau dan mengamati perkembangan ekonomi di daerahnya, sehingga mereka memiliki pikiran yang jauh dan menyeluruh untuk pengembangan ekonomi bangsa," ungkapnya.

Acara ini juga melibatkan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Management Student Society (MSS). MSS sendiri pernah menggelar kegiatan serupa untuk para mahasiswa pascasarjana yaitu Master of Journey ke-4, Doctor of Journey ke-7 dan International Conference and business and management research.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau