Jakarta Baru, Jakarta Tanpa Tawuran

Kompas.com - 05/10/2012, 17:08 WIB
Ali Sobri

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - "Jakarta sekarang pemimpinnya sudah baru, jadi Jakarta baru harus tanpa tawuran, setuju?" demikian seru Arman Zakaria.

Pertanyaan bernada seru ini dilontarkan dalam diskusi publik dan deklarasi anti tawuran pelajar di SMA Negeri 54 Jakarta Timur, Jumat (5/10/2012) sore. Lebih dari 100 siswa perwakilan Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) SMA-SMK-MA se-DKI Jakarta ikut berdiskusi dan mendeklarasikan anti tawuran menyusul berulangnya kembali aksi kekerasan dan tawuran antarpelajar di Jakarta, bahkan hingga memakan korban jiwa.

Salah satu poin deklarasi berbunyi 'Jakarta baru adalah Jakarta tanpa tawuran'. Arman, Ketua Forum Komunikasi Komite Sekolah (FKKS) DKI Jakarta, mencatat tawuran, antarpelajar maupun warga, kerap terjadi di Jakarta. Dalam periode waktu tertentu, tawuran bisa terjadi setiap pekan. Arman mengungkapkan harapan agar warga Jakarta, khususnya para pelajar, hidup dengan harmonis. Ini menjadi pekerjaan baru dari pasangan gubernur dan wakil gubernur terpilih DKI Jakarta, Joko Widodo dan Basuki Tjahja Purnama.

"Sebagai bagian warga Jakarta, sudah seharusnya ini menjadi tugas bersama kita. Mari kita tolak dengan keras segala bentuk kekerasan dan tawuran antar pelajar dalam bentuk dan alasan apapun," ungkapnya mengutip bunyi deklarasi antitawuran yang sebelumnya dibacakan oleh perwakilan OSIS dari berbagai sekolah tersebut.

Semua pihak, lanjutnya, harus gencar bekerja sama untuk akan memberantas aksi tawuran pelajar. Tak hanya perlu dilakukan pihak sekolah, tetapi juga orangtua, aparat, dan masyarakat bekerja sama menjamin kenyamanan masyakarat Jakarta.

Diskusi publik itu rencananya akan dihadiri Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Taufik Yudi Mulyanto, serta tokoh pendidikan Arief Rachman, namun Arman hanya didampingi anggota Komisi E DPRD DKI Dwi Rio Sambodo dan Ketua Gerakan Pelajar DKI Muhammad Hatta. Hatta menambahkan deklarasi ini bisa menjadi awal baru bagi pelajar untuk menolak tawuran secara besar-besaran.

Fungsi anggaran

Forum ini juga menyayangkan karena peningkatan anggaran pendidikan belum juga mampu menunjukkan dampak signifikan pada kecerdasan mental dan intelektual peserta didik. Menurut Hatta, hal itu terjadi lantaran belum tepatnya alokasi dana dan program yang dijalankan oleh pemerintah.

"Anggaran meningkat hanya menyentuh pada akses pendidikan. Padahal tawuran ini terkait dengan sistem pembelajaran dan evaluasi yang tidak memberi ruang bagi berkembangnya nalar," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


    Terkini Lainnya

    Cerita Novika, Alumnus UGM Jadi Penyuluh Pertanian di Daerah 3T

    Cerita Novika, Alumnus UGM Jadi Penyuluh Pertanian di Daerah 3T

    Edu
    Kisah Pak Theo, Guru yang Mengajar Anak Suku Moskona di Teluk Bintuni, Papua Barat

    Kisah Pak Theo, Guru yang Mengajar Anak Suku Moskona di Teluk Bintuni, Papua Barat

    Edu
    Profil Wamildan Tsani Panjaitan, Dirut Baru Garuda yang Lulusan Tanus  dan AAU

    Profil Wamildan Tsani Panjaitan, Dirut Baru Garuda yang Lulusan Tanus dan AAU

    Edu
    BRIN Beri Beasiswa Program Degree By Research bagi S2-S3, Ada Bantuan UKT dan Riset

    BRIN Beri Beasiswa Program Degree By Research bagi S2-S3, Ada Bantuan UKT dan Riset

    Edu
    Ubah Wajah Industri Jamu, Irwan Hidayat Raih Gelar Honoris Causa dari Unnes

    Ubah Wajah Industri Jamu, Irwan Hidayat Raih Gelar Honoris Causa dari Unnes

    Edu
    “Pangan Kasih dari Hati ke Rasa”, Gerakan Solidaritas Orang Muda untuk Akses Pangan

    “Pangan Kasih dari Hati ke Rasa”, Gerakan Solidaritas Orang Muda untuk Akses Pangan

    Edu
    Inovasi Siswa SMAN 8 Purworejo, Bikin Lampu Otomatis hingga Buka Pintu dengan KTP

    Inovasi Siswa SMAN 8 Purworejo, Bikin Lampu Otomatis hingga Buka Pintu dengan KTP

    Edu
    Perkuat Pendidikan Indonesia, Yasbil Luncurkan 'Beasiswa Anak Teladan Indonesia 2025'

    Perkuat Pendidikan Indonesia, Yasbil Luncurkan "Beasiswa Anak Teladan Indonesia 2025"

    Edu
    Tips Tembus Publikasi di Jurnal Bereputasi ala Pakar dari Ural Federal University, Rusia

    Tips Tembus Publikasi di Jurnal Bereputasi ala Pakar dari Ural Federal University, Rusia

    Edu
    Kisah Prof. Rainiyati, 12 Tahun Rampungkan Usaha Jadi Guru Besar Unja

    Kisah Prof. Rainiyati, 12 Tahun Rampungkan Usaha Jadi Guru Besar Unja

    Edu
    Cerita Alumni Telkom University, Ikut Desain Mobil Kepresidenan MV3 Garuda

    Cerita Alumni Telkom University, Ikut Desain Mobil Kepresidenan MV3 Garuda

    Edu
    Perkuat “Growth Mindset”, 516 Beswan Djarum Diharapkan Temukan Potensi Diri

    Perkuat “Growth Mindset”, 516 Beswan Djarum Diharapkan Temukan Potensi Diri

    Edu
    Mendikdasmen Ingin Ada Pramuka Bhayangkara di Sekolah, Apa Itu?

    Mendikdasmen Ingin Ada Pramuka Bhayangkara di Sekolah, Apa Itu?

    Edu
    Tangguhkan Gelar Doktor Bahlil, UI Akui Harus Lakukan Perbaikan Internal

    Tangguhkan Gelar Doktor Bahlil, UI Akui Harus Lakukan Perbaikan Internal

    Edu
    Cerita 2 Profesor Perempuan Unej, Susul Suami Jadi Guru Besar di Fakultas yang Sama

    Cerita 2 Profesor Perempuan Unej, Susul Suami Jadi Guru Besar di Fakultas yang Sama

    Edu
    komentar di artikel lainnya
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
    atau