Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Didik Nini Thowok Tampil di Festival Budaya Jawa

Kompas.com - 13/10/2012, 22:45 WIB

SURABAYA, KOMPAS.com--Penampilan Sang Maestro Tari dari Yogyakarta, Didik Nini Thowok ikut meramaikan pembukaan Festival Budaya Jawa (FBJ) 2012 di Jembatan Merah Plasa (JMP) Surabaya, Sabtu.

Pada acara pembukaan FBJ itu, para undangan dan pengunjung di JMP banyak yang tertawa melihat aksi lucu Didik saat menari. Didik yang membawakan karya tari bertajuk Dua Muka, terlihat sangat piawai membawakan karakternya.

Kostum dua sisi yang dipakai Didik cukup memukau para pengunjung. Pada satu sisi, dia mengenakan topeng ala perempuan khas Sunda dan menari diiringi musik tradisional Sunda, di sisi yang lain kostum Didik mengenakan kostum penari Bali yang musiknya rancak.

Pengunjung makin terpukau ketika dia tiba-tiba tampil mengenakan kostum penari Lilin dari Sumatera. Disusul dengan Tari Topeng, dan tarian kontemporer dengan kostum ala badut.

Gubernur Jatim Soekarwo yang saat itu turut hadir untuk membuka acara FBJ 2012 pun tidak mampu menahan tawa. Begitu pun dengan para pengunjung lainnya.

Menurut Soekarwo, keberadaan FBJ 2012 yang digelar mulai 13-30 Oktober 2012 ini merupakan salah satu upaya untuk turut mempromosikan Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM) untuk bersaing di pasar global.

Apalagi, lanjut dia, pengelola JMP menyiapkan tempat khusus bagi para UMKM binaan yang ada di Jatim untuk memamerkan hasil produksinya sesuai ciri khas budaya masing-masing.

"Kalau UMKM tidak didukung dalam mempromosikan hasil produksinya, maka bukan tidak mungkin barang yang beredar di Jatim adalah barang impor daerah maupun negara lain," kata Soekarwo.

Dia pun berharap, pada festival ini bisa mensinergikan UMKM dengan mal. Dan itu, diharapkan tidak hanya terjadi di JMP saja, namun juga di seluruh pusat perbelanjaan di seluruh Jatim.

Bahkan dengan nada guyon Pakde Karwo yang juga Ketua DPD Partai Demokrat Jatim ini menuturkan, jika bangunan yang disediakan JMP untuk UMKM ini sangat kurang.

"JMP harus bangun mal lagi yang khusus menampung UMKM. Sebab saat ini ada kecenderungan jika orang asing lebih senang hasil kerajinan tangan, ketimbang buatan pabrik," terangnya.

Ia mencontohkan bordil dari Bangil (Kabupaten Pasuruan) banyak diminati dan diserbu oleh warga Brunei Darussalam karena kualitasnya lebih bagus dan halus ketimbang dari Belgia. "Karena itu, hampir setiap hari ada pesawat dari Brunei mengambil bordir dari Bangil," katanya.

Sementara itu, Dirut PT Lami Citra Tbk selaku pengelola JMP, Priyo Setia Budi, mengatakan digelarnya festival ini sebagai upaya melestarikan budaya-budaya Jawa yang nyaris terkikis oleh perkembangan zaman.

"Kami punya kepentingan membangun karakter bangsa melalui festival budaya ini. Karakter bangsa tercermin dari kekuatan budaya," katanya.

Menurut dia, festival budaya tersebut akan menampilkan berbagai ragam kesenian khas Jawa seperti Tari Remo dari Surabaya, Tari Gembyong dari Jawa Tengah, Tari Gandrung Banyuwangi dan lainnya.

Selain itu, lanjut dia, even kali ini juga akan digelar pesta seni dan pameran kerajinan milik usaha kecil menengah (UKM).

"UKM juga pilar ekonomi. Untuk itu, kami telah menyiapkan tempat khusus bagi para UKM binaan yang ada di Jatim," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com