Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aliansi Perempuan Tolak Audiensi

Kompas.com - 17/10/2012, 15:33 WIB
Riana Afifah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Para demonstran yang berasal dari Aliansi Perempuan Tolak Pemerkosaan akhirnya membubarkan diri setelah sekitar satu jam melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Sebelumnya, pihak Kemendikbud membuka ruang untuk audiensi dengan para pengunjuk rasa. Namun, tawaran tersebut ditolak para demonstran yang sebagian besar perempuan ini karena tidak diperbolehkan membawa atribut ke dalam ruang audiensi.

Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemendikbud Ibnu Hamad mengatakan, pihaknya selalu menerima para pengunjuk rasa di Kemendikbud agar aspirasinya dapat tersampaikan. Karena itu, pihaknya meminta perwakilan dari Aliansi Perempuan Tolak Pemerkosaan agar bertemu dengan pihak Kemendikbud.

"Sudah ditawarkan. Kami juga sudah siap untuk menerima. Tapi, mereka yang tidak mau karena sesuai aturan memang tidak boleh bawa atribut, poster, atau spanduk saat audiensi," kata Ibnu, ditemui di kantor Kemendikbud, Jakarta, Rabu (17/10/2012).

Ia juga mengungkapkan, perintah untuk menerima para pengunjuk rasa ini turun langsung dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh. Audiensi yang rencananya dilakukan di Gedung C tersebut bermaksud untuk menjelaskan duduk perkara terkait dengan pernyataan Mendikbud beberapa waktu lalu.

"Kami ditelpon langsung oleh Pak Menteri untuk menerima mereka. Kami akan jelaskan duduk perkaranya dan dengarkan aspirasi mereka," jelas Ibnu.

Ketika ditanya mengenai kemungkinan adanya audiensi di luar ruang mengingat para demonstran yang bersikeras tak mau masuk, Ibnu mengatakan bahwa pihaknya memilih untuk menunggu saja. "Kami akan menunggu. Yang pasti kami siap menerima. Tiap pengunjuk rasa selalu diterima kok di sini untuk sampaikan aspirasinya," tandasnya.

Seperti diketahui, pernyataan Mendikbud yaitu Mohammad Nuh terkait siswi yang menjadi korban kekerasan seksual disalahtafsirkan. Saat itu, Nuh memang sempat melontarkan kalimat yang dinilai menyakiti korban pemerkosaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com