JAKARTA, KOMPAS.com - Pembenahan kurikulum masih terus berlangsung hingga Januari 2013 mendatang. Untuk itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhammad Nuh belum dapat memastikan mata pelajaran yang akan dihapus atau ditambahkan pada tahun ajaran mendatang.
"Saya belum dapat menceritakan mana pelajaran yang hilang dan ditambah pada kurikulum tahun ajaran 2013/2014 nanti, tapi intinya tidak akan ada guru yang mengganggur," kata M Nuh usai meluncurkan program Gerakan Indonesia Berkibar di Jakarta, Minggu (28/10/2012).
Terkait rencana penghapusan mata pelajaran Bahasa Inggris serta penggabungan mata pelajaran IPA dan IPS untuk siswa SD, Nuh menampik hal tersebut akan membuat guru-guru kehilangan jam mengajarnya.
"Apalagi untuk guru sekolah dasar. Mereka itu guru-guru kelas dan bisa mengajar semua mata pelajaran, kecuali Penjas dan Agama. Jadi kalau ada yang dihapus atau dihilangkan tidak akan ada guru yang nganggur," kata Nuh lagi.
Nuh juga menjelaskan, sosialisasi penghapusan mata pelajaran Bahasa Inggris itu tidak benar. Pasalnya, sejak dulu, pemerintah tidak mewajibkan mata pelajaran tersebut dalam kurikulum pendidikan dasar.
Menurut M Nuh, efektivitas belajar mengajar dapat ditinjau dari dua faktor, yaitu kurikulum dan guru. Oleh karena itu, konsekuensi dari kurikulum baru sudah sangat diperhitungkannya. Perubahan kurikulum, lanjutnya, tetap melibatkan guru. Konsep pemikiran sampai rencana pelatihan dikembalikan pada kebutuhan masing-masing guru yang bersinggungan langsung dengan siswa didik.
Pemerintah menargetkan sosialiasi, persiapan bahan ajar, peningkatan kualitas guru para guru, dan membuat buku ajar, akan selesai di lingkup kementerian sebelum awal ajaran baru Juni 2013.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.