Penampilan Dalang Cilik Tutup Festival Budaya Jawa

SURABAYA, KOMPAS.com--Penampilan dalang cilik Anugra Hamdani, siswa kelas IV SD Muhammadiyah 16 Kota Surabaya mengakhiri Festival Budaya Jawa yang digelar di Jembatan Merah Plasa Surabaya, Selasa.

Dalang cilik tersebut sempat menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung di puncak acara Festival Budaya Jawa yang digelar di Jembatan Merah Plasa (JMP) mulai 1 hingga 30 Oktober 2012. Bahkan tidak jarang pengunjung menyempatkan waktu untuk melihat penampilan Anugra saat memperagakan kebolehannya mendalang.

"Saya kagum dengan penampilan Dalang Cilik ini. Saya baru sekali ini melihat ada anak kecil yang pintar mendalang," kata salah satu pengunjung Indri saat melihat penampilan Anugra sebagai Dalang Cilik dan seni musik karawitan oleh tim dari siswa-siswi SD Muhammadiyah 16 di lantai satu JMP.

Hal sama juga diungkapkan pengunjung lainnya, Udin. Ia mengatakan bahwa budaya Jawa saat ini sudah mulai luntur, namun dengan adanya penampilan anak-anak SD, ia optimistis bahwa kesenian dan budaya Jawa tetap terjaga dan dilestarikan.

"Saya sebagai orang tua, cuma bisa berharap agar kesenian Jawa ini tetap ada sampai kapanpun. caranya ya harus melalui anak-anak kita," ujarnya.

Sementara itu, Penggagas Sekolah Kreatif SMA Muhammadiyan 16 Heru cahyono mengatakan bahwa dalam kesempatan ini ada dua grup yang tampil yakni dari SD Muhamamdiyah 16 dan SMP Muhamamddiyah 18.

"Kedua sekolah itu, kebetulan saya yang membina untuk kegiatan ekstra untuk karawitan," katanya.

Menurut Heru, selama tujuh tahun ini, ia melatih anak-anak belajar karawitan. "Ke depan tidak menutup kemungkinan, bahwa kegiatan ekstra sekolah ini akan mengarah ke pelatihan dalang. kalau Anugra saat ini belajarnya di sanggar bukan di sekolah," katanya.

Selain karawitan, lanjut dia, pihaknya juga mengajari anak-anak dalam seni Tari Jawa, musik pop Jawa, Kidung Jenaka atau dagelan serta peragaan busana batik," katanya.

Sementara itu, Manajer Marketing JMP Agung santoso mengatakan bahwa kegiatan budaya Jawa di JMP tidak berakhir hanya di acara festival ini, melainkan akan terus digelar di sini.

"Setiap seminggu sekali di sini ada kegiatan budaya. Namun, kami akan memberikan ruang khusus untuk acara-acara budaya," katanya.