Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SMKN 1 Bawen Kembangkan Jagung dan Olahan

Kompas.com - 05/12/2012, 18:31 WIB
Ester Lince Napitupulu

Penulis

Pada bulan November, perusahaan mulai merekrut siswa kelas XII. Ada perusahaan yang mengikat siswa dengan beasiswa pendidikan supaya siswa tidak tergiur tawaran perusahaan lain.

”Guru-guru kami sudah biasa ke perkebunan di Kalimantan; tidak hanya belajar soal industri, tetapi juga memberikan ujian kepada siswa, sampai mengantarkan ijazah siswa,” kata Nana.

Permintaan tenaga kerja dari perusahaan perkebunan di luar Pulau Jawa yang terus meningkat mendorong SMKN 1 Bawen mengembangkan kelas mandiri untuk membantu siswa putus sekolah. Cara ini sebelumnya dikembangkan SMKN 2 Subang, yang juga berbasis SMK pertanian.

Jumeri menuturkan, pada tahap pertama perusahaan-perusahaan perkebunan membuka peluang magang bagi 400 siswa tidak mampu yang dididik melalui program kelas mandiri SMKN 1 Bawen. ”Sebenarnya angka putus sekolah SMP ke SMA/SMK di Kabupaten Semarang 3.900 orang. Akan tetapi, tidak mudah untuk merekrut mereka. Dukungan dari birokrat di daerah yang banyak keluarga miskin tidak sepenuh hati. Hal itu dianggap proyek, lalu minta ada bayaran,” kata Jumeri.

Pada tahap awal, ada 40 anak yang bersedia menjalani pendidikan kelas mandiri dan siap ditempatkan di perkebunan kelapa sawit di Kalimantan. Mereka menjalani pendidikan selama tiga tahun tanpa dipungut biaya.

Sekolah mendapat dukungan biaya dari perusahaan yang bersedia menerima siswa selama 12 bulan untuk magang. Tiap siswa mendapat upah Rp 45.000 per hari dan beras 0,5 kg sehingga total pendapatan berkisar Rp 1.350.000.

Dari hasil ini, Rp 600.000 untuk bendahara sekolah sebagai biaya pendidikan siswa.

SMKN 1 Bawen digandeng PT BES Agro Internasional untuk memasok siswa magang dan lulusan. Sekolah ini juga mengembangkan SMK perkebunan yang menampung anak-anak pekerja dari perkebunan tersebut. Kerja sama sudah berlangsung sekitar 10 tahun.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com