”Saya tidak mau meminta (uang untuk transpor kembali ke kampung) karena itu akan merepotkan orang lain. Saya tetap senang bisa tinggal di asrama karena ada banyak orang yang memerhatikan kami di sini, seperti pastor, ibu-ibu, kakak-kakak di gereja, dan teman-teman seasrama,” kata Dolli.
Meskipun dalam perayaan Natal mereka tidak memiliki pohon natal untuk dihias dan lagu-lagu natal, mereka telah memiliki rencana. Seperti tahun lalu, mereka akan merayakan Natal nanti di Kali Bom di sebuah biara.
”Kami ingin merayakan Natal bersama masyarakat dengan sederhana. Perayaan Natal biasanya dipimpin suster, sedangkan kami membantu membawakan lagu serta membaca kitab suci dan doa umat. Setelah misa, kami makan bersama lalu pergi memancing di telaga dan main di kali,” kata Elisabeth bersemangat.
Harapan mereka sederhana, tetapi Natal yang mereka miliki akan hadir dalam balutan kegembiraan. Setidaknya mereka akan merayakan kebersamaan dengan teman seasrama dalam sukacita meskipun tanpa hiasan dan cemara.
(B JOSIE SUSILO HARDIANTO)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.