Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru Butuh Didampingi dengan Konsisten

Kompas.com - 26/12/2012, 16:28 WIB
Riana Afifah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Guru selalu disebut sebagai ujung tombak utama dari suksesnya kurikulum yang digagas oleh pemerintah. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengakui bahwa persiapan guru jelang kurikulum baru menjadi prioritas. Namun, ide persiapan guru dengan konsep master teacher yang akan diusung oleh Kemendikbud ditentang banyak pihak.

Pengamat pendidikan dari Perguruan Kanisius, Romo Baskoro, mengatakan bahwa ide dan konsep persiapan guru apapun tidak akan berjalan baik tanpa pendampingan yang konsisten. Selama ini, para guru berjalan sendiri dan hanya mendapat pelatihan di awal saja sehingga kelanjutannya tidak lagi dipantau.

"Sekarang mau pakai master teacher. Kalau nggak didampingi sama saja. Sekarang siapa yang akan dampingin master teacher," kata Baskoro kepada Kompas.com, Rabu (26/12/2012).

"Pemerintah ini tidak pernah konsisten mendampingi guru. Padahal itu yang penting," imbuh Baskoro.

Ia juga mengungkapkan bahwa masalah pendidikan ini bukan merupakan satu masalah yang dicari solusi kemudian langsung selesai. Pendampingan dana pemantauan berkala sangat dibutuhkan karena kebutuhan pendidikan ini terus berkembang tanpa henti.

"Pendidikan adalah proyek yang yak akan pernah selesai. Jadi harus terus didampingi. Dibenahi bertahap, tidak bisa sekaligus," jelasnya.

Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi Golkar, Ferdiansyah, juga pernah mengungkapkan hal serupa bahwa pelatihan guru dengan metode master teacher ini tak akan mampu menyiapkn guru dengan baik untuk menjalankan kurikulum baru pada anak didiknya. Menurutnya dengan metode ini, ilmu yang diperoleh dari guru sebelumnya untuk kemudian dilanjutkan pada guru lain akan susut.

"Takutnya semakin ke bawah semakin berkurang. Misal A dilatih, ilmu yang masuk 100 persen. Nanti saat dia melatih B, yang masuk di B hanya 70 persen. Biasanya kan seperti itu," ujar Ferdiansyah.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com