JAMBI, KOMPAS.com - Sejak kabar perubahan kurikulum tersiar, banyak pihak menilai bahwa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan lebih baik memperbaiki kualitas guru yang ada terlebih dahulu daripada mengubah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang digunakan sejak 2006 silam.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh, mengatakan bahwa perbaikan kualitas guru dengan mengadakan pelatihan ini bisa dilakukan setiap saat dan secara berkala. Sementara kurikulum yang dijadikan acuan pendidikan ini tidak bisa diubah sewaktu-waktu tanpa pertimbangan dan pembahasan yang mendalam.
"Kurikulum ini tidak bisa diubah tiap saat. Tapi pelatihan guru bisa tiap saat," kata Nuh saat Sosialisasi Kurikulum 2013 di Abadi Suite Ballroom, Jambi, Minggu (6/1/2013).
"Jadi kurikulum harus dituntaskan betul sembari gurunya bertahap dipersiapkan," imbuh Nuh.
Meski kedua hal ini saling berkaitan, penanganannya harus dipilah dengan baik. Masalah kurikulum ini tidak bisa ganti begitu saja sehingga harus benar dituntaskan. Sementara perbaikan kualitas guru melalui pelatihan dan pendidikan ini setidaknya bisa dilakukan tiap tahun.
"Mau dilakukan sekarang juga bisa. Tapi kalau kurikulum kan tidak bisaa seperti itu. Jadi kalau ketemu persoalan yang kompleks harus dipilah," jelas Nuh.
"Ini dipilah jadi dua yaitu materi dan delivery. Persoalan materi lebih pada kurikulum dan persoalan delivery lebih pada guru. Diutamakan dulu yang satu diikuti yang lain," tandasnya.
Tak mau ketinggalan informasi seputar pendidikan dan beasiswa? Yuk follow Twitter @KompasEdu!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.