Bentuk pelatihannya pun, menurut Abduhzen, jika dilakukan dengan cara ceramah atau pengarahan tidak akan mengubah pola pikir dan sikap guru. Padahal, metode pembelajaran di ruang kelas seharusnya metode pembelajaran aktif.
Ia mengusulkan agar dibentuk kelompok khusus berisi 30-50 ahli pelatihan yang akan melatih tim instruktur nasional. Kemudian, tim instruktur nasional itu yang akan melatih tim instruktur provinsi.
”Masalah guru itu hanya motivasi dan keterampilan mengajar. Dipacu saja motivasinya, dia akan bisa jalan sendiri,” ujarnya.