Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mal, Sekolah, dan Rumah Terendam

Kompas.com - 18/01/2013, 03:54 WIB

Bekasi, Kompas - Lantai dasar Mega Bekasi Hypermall di Kota Bekasi masih terendam air setinggi 1 meter, enam SDN di Kota Tangerang diliburkan, dan sebagian Kelurahan Pakujaya, Tangerang Selatan, sudah tiga hari terendam air. Inilah sebagian gambaran kondisi banjir di wilayah yang ada di sekitar DKI Jakarta, Kamis (17/1).

Luapan Sungai Bekasi di belakang dan Saluran Tarum Barat (Kalimalang) di samping Mega Bekasi Hypermall membuat operasional mal ini terhenti sejak Rabu lalu.

Di lantai dasar yang terendam terdapat sekitar 500 kios, toko, dan gerai makanan, minuman, pakaian, mainan, optik, salon, kantor jasa perjalanan, rumah makan, galeri pamer otomotif, kantor layanan bank, mesin ATM, dan arena permainan.

Direktur Operasional Mega Bekasi Hypermall Gunarso Ismail mengatakan, kerugian akibat penutupan mal ditaksir Rp 20 miliar sampai Rp 30 miliar. Jika diambil nilai tengah dan penutupan dalam dua hari, kerugian mencapai Rp 50 miliar. Mal ini juga kehilangan rata-rata 50.000 pengunjung per hari atau 100.000 pengunjung selama dua hari penutupan.

Banjir memang hanya merendam lantai dasar dan area parkir Mega Bekasi Hypermall. Namun, mal ini tidak bisa dibuka sebab aliran listrik juga mencakup lantai dasar yang terendam. Jika listrik menyala saat banjir dan mal tetap buka, aliran listrik bisa membahayakan bahkan mematikan pedagang dan pengunjung. Lagi pula, area parkir yang terendam tidak bisa digunakan.

Pemilik kios mainan, Suhartanti, yang ditemui pada Kamis pagi mengatakan tak menyangka lantai dasar mal bisa tergenang banjir. Kerugian yang diderita Rp 25 juta. Mainan, terutama yang berkomponen listrik atau menggunakan baterai, dipastikan rusak sebab sirkuit terkena air sehingga tidak bernilai jual.

”Sedih, Pak, karena dagangan tidak diasuransikan, jadi kerugian ditanggung sendiri,” katanya.

Banjir juga membuat sektor transportasi di Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi lumpuh. Hingga pukul 17.00 kemarin, banjir setinggi sekitar 50 sentimeter masuk ke sejumlah titik Jalan Tol Jakarta-Cikampek. Lalu lintas kedua arah macet. Perjalanan 8 kilometer bisa menghabiskan waktu 1 jam.

Kepala Stasiun Bekasi Raden Bagus Sucahyo mengatakan, banjir yang menggenangi sejumlah stasiun di Jakarta mengakibatkan perjalanan KRL hanya sampai di Stasiun Manggarai dan Stasiun Jatinegara. Seharusnya, perjalanan KRL sampai di Stasiun Tanjung Priok atau Stasiun Jakarta Kota.

Perjalanan KRL menjadi berantakan sebab ada KRL yang tertahan di stasiun yang tergenang banjir. Di Stasiun Bekasi ada 1.500 penumpang yang meminta pengembalian uang tiket yang bertarif Rp 8.500 sehingga potensi kehilangan pendapatan Rp 12,75 juta. Dalam sehari, Stasiun Bekasi memberangkatkan sekitar 14.000 penumpang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com