Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Imbau Dunia Usaha Menjangkau Wirausaha Muda

Kompas.com - 18/01/2013, 04:03 WIB

Jakarta, Kompas - Wakil Presiden Boediono mengimbau dunia usaha untuk menjangkau wirausaha muda, yang umumnya masih duduk di bangku kuliah. Caranya, dengan menyediakan tempat praktik bagi bisnis wirausaha.

Imbauan itu disampaikan Boediono dalam acara Wirausaha Muda Mandiri yang digelar PT Bank Mandiri (Persero) Tbk di Jakarta, Kamis (17/1). ”Praktik kewirausahaan itu penting,” katanya.

Selain dunia usaha, Wapres juga meminta dunia pendidikan untuk memasukkan kewirausahaan di dalam kurikulum. Tujuannya, untuk membangkitkan kemampuan atau minat anak- anak muda terhadap wirausaha.

Boediono juga mengutip pendapat yang menyebutkan, suatu bangsa akan maju jika ada 3 elemen. Ketiga elemen itu adalah wirausaha, inovasi, dan bergantinya suatu hal dengan yang lebih baru dan baik.

”Pemerintah harus menciptakan suasana baik dengan 3 elemen tersebut. Soal insentif dan perizinan bagi wirausaha yang baru mulai, harus ada keberpihakan,” ujarnya.

Mantan Presiden BJ Habibie, dalam kuliah umumnya, menyebutkan, usaha mikro dan kecil (UMK) menyediakan 88,92 persen kesempatan kerja. Jauh di atas usaha menengah (UM) yang sebesar 10,54 persen dan usaha besar (UB) sebesar 0,54 persen. Adapun nilai tambah terhadap perekonomian nasional dari UMK sebanyak 43,2 persen, UM sebesar 15,42 persen, dan UB sebesar 44,9 persen.

Habibie menyoroti 3 paradoks di Indonesia, yakni kaya sumber daya alam, tetapi miskin penghasilan; wilayah dan penduduk besar, tetapi produktivitas kerdil; serta merdeka secara politik, tetapi terjajah secara ekonomi.

Penyebabnya, antara lain lebih mengandalkan sumber daya alam daripada sumber daya manusia serta lebih melirik makro daripada mikro-ekonomi.

”Saya tidak setuju dengan impor produk dari siapa saja. Dalam impor tersembunyi jam kerja negara lain,” kata Habibie.

Kemarin, Bank Mandiri mengumumkan 18 pemenang wirausaha. Mereka siap berinovasi membangun Indonesia melalui kontribusi nyata di sektor riil.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com