Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sampah Sumbat Kanal

Kompas.com - 25/01/2013, 02:32 WIB

Jakarta, Kompas - Sampah yang menumpuk di berbagai tempat, setelah banjir melanda beberapa kawasan di Jakarta sejak pekan lalu, menimbulkan masalah serius, Kamis (24/1). Sampah menyumbat 10 kali dan kanal di Jakarta. Hingga kemarin, Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta mencatat tumpukan sampah itu mencapai 1.420 meter kubik per hari.

Akibatnya, aliran air di kanal dan kali yang tersumbat sampah terhambat sehingga bisa memperburuk dampak banjir saat volume air meningkat.

Setelah banjir pekan lalu, volume sampah di Pintu Air Manggarai mencapai 350 meter kubik per hari, Kali Sentiong 70 meter kubik per hari, Kali Sunter 300 meter kubik per hari, Kali Tubagus Angke 80 meter kubik per hari, Kali Baru Timur 90 meter kubik per hari, Kali Mookervart 120 meter kubik per hari, Cengkareng Drain dan Pesing 150 meter kubik per hari, Kali Sodetan Sekretaris 70 meter kubik per hari, Kanal Barat di Season City 120 meter kubik per hari, dan Kali Baru Barat 70 meter kubik per hari.

”Sampah di sebagian titik sudah kami angkat, contohnya di Kali Krukut. Untuk pengangkatan dalam jumlah besar, kami perlu mengoperasikan alat berat. Tanpa alat itu, penanganan sampah di kanal maupun kali akan memakan waktu berhari-hari,” tutur Maryana, Kepala Seksi Pemeliharaan Sarana Prasarana Konservasi Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta, Kamis.

Pengangkatan sampah itu, kata Maryana, mendesak dilakukan sebab selain menghambat lajur aliran air, sampah juga menyebabkan pendangkalan saluran. Hal ini yang membuat kapasitas kanal ataupun kali berkurang. Dampaknya potensi banjir menjadi lebih besar saat volume air meningkat di kali ataupun kanal tersebut.

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan, penanganan sampah dilakukan setelah bantuan kepada korban banjir selesai. ”Nanti kami kerjakan, sekarang konsentrasi dulu ke banjir,” kata Jokowi saat meninjau lokasi banjir di Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara.

Di Jalan Muara Baru terlihat tumpukan sampah di tepi jalan dekat permukiman warga. Sudah berhari-hari sampah itu tidak diangkut. Truk sampah tidak datang untuk mengangkut sampah. Kepada warga, Jokowi mengimbau agar mereka tak membuang sampah di sungai agar tidak menyumbat aliran sungai dan menyebabkan banjir. ”Kita akan bersihkan, tetapi semuanya tolong menjaga kebersihan,” ujar Jokowi.

Imbauan Jokowi tampaknya sulit diikuti warga. Pasalnya, tumpukan sampah yang tak tertangani malah memicu warga di Kampung Melayu, Jakarta Timur, membuang sampah dan endapan lumpur akibat banjir dari permukiman mereka ke sungai.

”Habis, sampah yang ditumpuk di pinggir Jalan Jatinegara juga tidak diangkut-angkut, jadi buang saja ke sungai,” kata Parmin, warga Kampung Pulo, Kampung Melayu, kemarin.

Bahkan, tumpukan sampah yang teronggok di sepanjang Jalan Kota Bambu Utara 1 kembali terbawa arus banjir akibat jebolnya tanggul Kanal Barat di ruas bawah jalan layang di seberang Stasiun Kereta Api Tanah Abang, Jakarta Pusat. Sampah yang terbawa banjir luapan air Kanal Barat kembali menggenangi sebagian wilayah Kota Bambu Utara, Jakarta Barat.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com