DEPOK, KOMPAS.com - Sebanyak 102.053 sekolah di seluruh Indonesia dari semua jenjang pendidikan menjadi sasaran dari penerapan kurikulum 2013. Namun untuk jenjang Sekolah Dasar (SD) hanya 30 persen sekolah dari seluruh SD di Indonesia yang dijadikan tempat pemberlakuan kurikulum 2013 tahap pertama.
Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Musliar Kasim, mengatakan bahwa kriteria penetapan sekolah dilihat berdasarkan dari wilayah provinsi dan kabupaten/kota, jenis sekolah negeri dan swasta, ketersediaan guru dan sarana prasarana, serta status akreditasi.
"Jadi memang tidak ada piloting. Semua kabupaten/kota harus melaksanakan kurikulum 2013," kata Musliar saat Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan 2013 di Pusat Pengembangkan Tenaga Pendidikan, Depok, Selasa (12/2/2013).
Berdasarkan data yang diperoleh dari Kemdikbud, jumlah SD yang menerapkan kurikulum 2013 sebanyak 44.609 sekolah. Kemudian pada jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebanyak 36.434 sekolah dengan jumlah siswa kelas VII sebanyak 3.250.717.
Adapun pada jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) sebanyak 11.535 sekolah dengan jumlah siswa kelas X sebanyak 1.420.933. Sedangkan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebanyak 9.875 sekolah dengan jumlah siswa kelas X sebanyak 1.131.549.
"Untuk negeri atau swasta sudah ada jumlahya proporsional. Tapi boleh saja diganti, tetapi jangan sampai menimbulkan kecemburuan kepada sekolah swasta andaikata mereka tidak mendapatkan," tandasnya.
Seperti diketahui, penerapan kurikulum 2013 tahap pertama ini menyasar pada kelas I dan kelas IV jenjang SD. Kemudian untuk jenjang SMP hanya untuk kelas VII dan untuk jenjang SMA/SMK hanya kelas X saja. Selanjutnya akan diteruskan pada 2014 dan 2015.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.