JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam rangka persiapan penerapan kurikulum baru pada pertengahan Juli 2013, pelatihan guru inti dan instruktur nasional akan segera dilakukan pada bulan Mei mendatang bertepatan dengan libur tahun ajaran. Dengan demikian, guru yang mendapat kesempatan sebagai guru inti dapat menjalani pelatihan dengan baik.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh, mengatakan bahwa pemilihan waktu antaran April dan Mei ini melalui beberapa pertimbangan yaitu guru tidak ada beban mengajar karena siswa sedang libur dan sekolah bisa digunakan sebagai tempat pelatihan sehingga tidak memakan banyak biaya.
"Pelatihannya itu dimanfaatkan saat liburan. Pertama, guru sedang nggak ngajar dan kedua pelatihannya kan di sekolah," kata Nuh seusai menghadiri Diskusi Publik Kurikulum 2013 Menjawab Tantangan Generasi Emas 2045 di Ruang KK II DPR RI, Jakarta, Senin (18/2/2013).
Setelah pelatihan guru inti ini, pemerintah akan melanjutkan dengan pelatihan massal yang menyasar pada 712.947 guru. Sementara angka guru inti sendiri yang akan dijadikan sebagai pelatih guru massal ini ditargetkan berjumlah 46.213 guru.
"Guru inti ini dilihat dari prestasi guru dan juga dari skor UKG yang sudah dilakukan," jelas Nuh.
Pelatihan untuk guru inti dan guru massal yang terdiri dari guru kelas dan guru mata pelajaran ini dilakukan masing-masing 52 jam pertemuan atau setara dengan lima hari. Selanjutnya, saat kurikulum diterapkan satu guru akan didampingi setidaknya dua guru inti di dalam kelas.
"Jadi kan bolakbalik sudah disampaikan. Pelatihan guru itu tiket masuk. Diperkuat dengan pendampingan di dalam kelas," tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.