Presiden Minta Kurikulum Baru Terus Disosialisasikan

Kompas.com - 18/02/2013, 21:30 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta kepada Kementerian Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk terus menyosialisasikan kurikulum pendidikan yang baru kepada masyarakat, parlemen, media, serta pihak terkait lainnya.

"Jelaskan mengapa perlu dilakukan penataan dan pengembangan kurikulum itu," kata Presiden saat sidang kabinet paripurna di Kantor Presiden di Jakarta, Senin (18/2/2013).

Presiden mengatakan, pemerintah tidak hanya mempersiapkan anak-anak cerdas di masa depan. Namun, kata dia, diharapkan tercipta manusia yang bermental tangguh, sehat jasmani, toleran terhadap mereka yang berbeda agama, suku, etnis, dan identitas lainnya.

"Ini penting, sangat mendasar agar bangsa yang majemuk ini betul-betul bisa hidup secara tenang, tentram, rukun, dan damai," kata Presiden.

Presiden lalu menyinggung konflik di berbagai negara. Dia memberi contoh konflik antara Sunni dan Syiah di Pakistan yang mengakibatkan banyak korban jiwa. Menurut Presiden, kondisi itu sangat relevan dengan kondisi di Indonesia yang majemuk.

"Oleh karena itu mari kita cegat hulunya. Kurikulum pendidikan kita harus juga mencakup bagiamana menyiapkan putra-putri kita menjadi manusia yang rukun, toleran, yang mencintai perdamaian. Oleh karena itu, mengenai kurikulum ini teruslah dijelaskan agar dimengerti dan nanti mendapatkan dukungan," pungkas Presiden.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


    komentar di artikel lainnya
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
    atau