Tolak Kurikulum Instan!

Kompas.com - 27/03/2013, 15:38 WIB
Riana Afifah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Penolakan terhadap Kurikulum 2013 turun ke jalan. Aliansi Revolusi Pendidikan menggelar aksi menolak Kurikulum 2013 di depan Gedung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Jakarta, Rabu (27/3/2013).

Di tengah rintik hujan yang turun, aliansi yang merupakan gabungan dari Indonesia Corruption Watch (ICW), serikat guru dan mahasiswa Universitas Negeri Jakarta (UNJ) tetap menyampaikan aspirasinya. Selain menyampaikan penolakan terhadap kurikulum, aliansi juga mendesak pemerintah untuk menghentikan UN dan menghapuskan komersialisasi pendidikan di depan pintu gerbang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Peneliti ICW, Siti Juliantari Rachman, mengatakan bahwa langkah ini diambil agar pihak Kementerian mau mendengar aspirasi yang disampaikan dan mempertimbangkan agar Kurikulum 2013 ini tidak begitu saja diterapkan pada pertengahan Juli mendatang.

"Kurikulum ini adalah kurikulum instan yang efeknya dikhawatirkan akan merugikan anak bangsa nantinya," kata Tari.

Seperti diketahui, penolakan kurikulum ini didasarkan pada banyak permasalahan yang telah berulang kali diungkapkan oleh Koalisi Tolak Kurikulum 2013 dan ICW. Antara lain masalah tersebut adalah anggaran kurikulum yang terus berubah dan ternyata membengkak hingga Rp 2,49 triliun.

"Alokasi dana sebesar itu lebih besar untuk pengadaan buku daripada pelatihan guru," ujar Tari.

"Harusnya perbaikan guru yang menjadi utama. Guru lebih penting daripada kurikulum apalagi memboroskan anggaran dengan mengadakan buku yang rentan dikorupsi," tandasnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


    komentar di artikel lainnya
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
    atau