Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kurikulum "Struktur Teks"

Kompas.com - 03/04/2013, 02:29 WIB

Kurikulum 2013 menghadirkan Bahasa Indonesia di benak anak sekolah, terutama pada kelas awal pendidikan dasar, sangat ramah dengan bahasa daerah atau bahasa ibu. Tak ada hambatan, jika diperlukan pemangku kepentingan (pihak sekolah dan pemerintah daerah), untuk melahirkan atau mempraktikkan Kurikulum 2013 berbahasa ibu.

Pada akhir pendidikan dasar (SMA/sederajat), Bahasa Indonesia hadir bersanding dan bersaing dengan bahasa asing, terutama Bahasa Inggris, dalam konteks percaturan dunia global. Pada saat itu, anak sudah dituntut mampu mengonsumsi dan memproduksi teks hasil konversi, termasuk teks terjemahan Bahasa Inggris. Sikap mengutamakan bahasa sendiri seperti itu modal besar untuk internasionalisasi Bahasa Indonesia. Itulah tantangan mapel bahasa Indonesia yang berbasis teks: bukan sekadar mapel yang berlaku sebelum Kurikulum 2013.

Agen perubahan

Skema pembelajaran Bahasa Indonesia berbasis teks dalam kemasan Kurikulum 2013 diusung oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Dengan paradigma baru pendidikan Indonesia, Badan Bahasa terpanggil bertindak jadi agen perubahan pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah. Perubahan yang sangat mendasar tecermin dari rancangan mapel Bahasa Indonesia yang sangat efektif sebagai wahana mapel yang lain.

Pembelajaran teks membawa anak, sesuai perkembangan mentalnya, menyelesaikan masalah kehidupan nyata dengan berpikir kritis. Adalah kenyataan, masalah kehidupan sehari-hari tak terlepas dari kehadiran teks. Untuk membuat minuman atau masakan, perlu digunakan teks arahan/ prosedur. Untuk melaporkan hasil observasi terhadap lingkungan sekitar, teks laporan perlu diterapkan. Untuk mencari kompromi antarpihak bermasalah, teks negosiasi perlu dibuat. Untuk mengkritik pihak lain pun, teks anekdot perlu dihasilkan. Selain teks sastra non-naratif itu, hadir pula teks cerita naratif dengan fungsi sosial berbeda. Perbedaan fungsi sosial tentu terdapat pada setiap jenis teks, baik genre sastra maupun nonsastra, yaitu genre faktual (teks laporan dan prosedural) dan genre tanggapan (teks transaksional dan ekspositori). Memang, materi pembelajaran Bahasa Indonesia membuat muatan Kurikulum 2013 penuh struktur teks.

Struktur teks dapat diibaratkan struktur bangunan rumah. Rumah joglo tentu berbeda struktur dengan rumah gadang; perbedaannya lengkap dengan segala bentuk kegiatan sosial di setiap bangunan. Dalam kerangka itu, bangunan teks dilengkapi dengan kegiatan menyimak, membaca, menulis, dan berbicara, serta apresiasi sastra. Struktur bangunan teks itu tidak tabu dibahas tersendiri dalam kegiatan pembelajaran. Namun, dalam pembahasannya, struktur teks tidak boleh dikacaukan dengan struktur kalimat seperti yang dijelaskan Bambang untuk Kurikulum 1975. Untuk Kurikulum 2013, tak kurang dari empat puluh bangunan teks yang dicanangkan Badan Bahasa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Perubahan besar akan terjadi di dunia bahasa Indonesia, terutama di sekolah, jika tidak ada aral yang menghalangi penerapan Ku rikulum 2013. Ayo berubah!

MARYANTO Pemerhati Politik Bahasa; Anggota Tim Penyusun Buku ”Kurikulum 2013”

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau