Dalam pandangan Mardiatmaja, dalam rencana Kurikulum 2013, semua yang harus dikerjakan guru sudah ditulis dan disiapkan pemerintah. Guru hanya tinggal menyampaikan di depan kelas.
Di sisi lain, sekolah juga perlu memperhitungkan dampak penghapusan sejumlah mata pelajaran dalam Kurikulum 2013 terhadap kesempatan mengajar guru, jenjang karier, tunjangan profesi, kesempatan mengembangkan pengetahuan, dan dampak lainnya.
M Ihsan, Sekretaris Jenderal Ikatan Guru Indonesia, mengatakan, guru banyak yang belum tahu arah dan substansi Kurikulum 2013.
Secara terpisah, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Nusa Tenggara Timur Clemens Mebah di Kupang mengatakan, khawatir Kurikulum 2013 tidak akan bisa diterapkan tahun ajaran baru ini karena guru-guru belum tahu substansi Kurikulum 2013. Padahal, tahun ajaran baru hanya sekitar dua bulan lagi.
”Tidak mudah melatih guru di sini, karena lokasi sekolah banyak yang terpencil,” kata Mebah.