KEBUMEN, KOMPAS.com - Puluhan mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama (STAINU) Kebumen, Jawa Tengah yang mengatasnamakan dirinya Gerakan Mahasiswa Peduli Kampus (GMPK), Selasa (9/4/2013) berunjukrasa di depan kampus mereka. Aksi yang digelar di pintu gerbang kampus tersebut sempat menghambat aktivitas perkuliahan.
Aksi unjuk rasa digelar untuk menolak komersialisasi pendidikan di kampus setempat. Para mahasiswa memblokir pintu gerbang kampus sehingga mahasiswa lain maupun dosen, tertahan di luar kampus. Bahkan banyak di antara mereka yang akhirnya memilih pulang.
Para mahasiswa menggelar orasi secara bergantian. Mereka juga membentangkan spanduk berisi tuntutan agar praktik komersialiasi pendidikan di STAINU dihentikan. Aksi tersebut diwarnai pembakaran ban bekas di depan pintu gerbang kampus.
Koordinator aksi, Slamet Wahidi, mengungkapkan, sistem pendidikan di STAINU jalan di tempat. "Kebijakan kampus menyusahkan mahasiswa karena pada intinya hanya didasarkan pada materi atau uang," tegasnya.
Mereka menilai sistem block sarat komersialisasi. Selain itu, tidak ada transparansi alokasi pembayaran micro teaching, Ujian Tengah Semester serta Ujian Akhir Semester. Mahasiswa juga mempertanyakan status dosen dan pejabat kampus yang didak transparan. Jika pihak kampus tidak menanggapi seruan tersebut, mahasiswa mengancam menduduki kampus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.