Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjuangan Jalani UN Susulan di Kala Sakit

Kompas.com - 22/04/2013, 15:05 WIB
Alfiyyatur Rohmah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Walaupun sakit, Muhammad Alif Chandramata (17), siswa kelas XII SMAN 78 Kemanggisan, Jakarta Barat, tetap semangat mengikuti ujian nasional (UN) susulan. Alif mengikuti UN susulan Bahasa Indonesia di rumahnya, di Jalan Way Seputih 1 Kompleks Pengairan, Tanjung Duren Utara, Jakarta Barat.

Alif mengerjakan ujian di tempat tidur khusus dengan meja kecil berada di depannya. Dengan didampingi tiga orang pengawas dari rayon universitas pendamping dan tim pengawas independen, Alif mengerjakan 50 soal Bahasa Indonesia.

"Ya, alhamdulillah bisa jawabnya. Belajarnya pakai soal latihan saja. Tadi bisa jawab 50 soal," kata Alif di rumahnya, Senin (22/4/2013).

Alif bercita-cita menjadi seorang insinyur seperti orangtuanya. Dia mempelajari bahan ujian melalui soal-soal try out yang dilaksanakan oleh sekolah. Kondisinya yang kurang baik memaksakan Alif untuk ujian sendiri di kediamannya.

Tyo Adnan (40), ayah Alif, mengungkapkan, Alif menderita penyakit immune thrombocytopenic purpura (ITP) pada Agustus 2012 lalu. Penyakit tersebut hampir sama seperti penyakit demam berdarah dengan menyerang trombosit. Akibatnya, Alif merasa lemah karena ketidakseimbangan sel darah putih di dalam tubuhnya.

Setelah satu bulan 5 hari dirawat di RS Siloam, Semanggi, Alif bisa kembali bersekolah. Namun, pada Februari 2013, penyakit ITP-nya memberikan dampak penyakit lain pada tubuhnya. Alif diserang virus firtula ani di salah satu bagian tubuhnya sehingga tidak dapat mengikuti pelajaran bersama teman-temannya.

Karena terserang virus tersebut, Alif harus dioperasi di bagian tubuh yang terserang virus firtula ani. Sejak operasi itulah, Alif hanya bisa belajar di rumah dengan mempelajari soal-soal ujian hasil try out dari sekolah.

Kepala sekolah SMAN 78, Endang Hidayat, mengungkapkan, Alif merupakan salah satu siswa yang memiliki prestasi cukup bagus di sekolahnya. Dia mendapatkan peringkat 10 besar sehingga sekolah menganggap Ali mampu mengikuti UN susulan kali ini.

Untuk mempersiapkan ujian susulan, kata Endang, pihak sekolah selalu mengirimkan soal ujian try out ke rumah Alif. Dari hasil yang diperoleh, nilai yang didapatkan cukup bagus dan tidak banyak berbeda dengan siswa-siswa lain yang belajar di sekolah. Alif pun kerap bertanya kepada temannya jika ada soal yang kurang dia pahami.

Dengan mempelajari soal-soal dari bank soal atau soal try out, Alif bisa mengerjakan soal ujian. Anak pertama dari dua bersaudara ini mengikuti ujian susulan seperti siswa lainnya.

Dia mulai ujian pukul 07.30-09.30 WIB. Jadwal pelajarannya pun mengikuti jadwal dalam ujian nasional di sekolah-sekolah.

"Kalau hari ini pelajaran Bahasa Indonesia, besok pelajarannya sama dengan jadwal SMA kemarin," katanya.

Endang mengungkapkan, untuk melaksanakan ujian di rumah seperti Alif, pihaknya harus meminta izin kepada Universitas Tarumanegara terlebih dahulu sebagai pengawas UN di Jakarta Barat. Setelah itu, sekolah menghadap ke rayon supaya ujian bisa dilaksanakan di kediaman rumah Alif.

"Anaknya kan belum bisa sehat, tempat tidurnya juga pakai yang khusus. Makanya, tidak ada jalan lain selain ujian di rumahnya sendiri," kata Endang.

Alif sebenarnya bisa mengikuti ujian sesuai dengan jadwal untuk anak sekolah menengah atas (SMA) yang jatuh pada 15 April 2013 lalu. Namun, sesuai SOP, siswa yang sakit dan meminta izin melaksanakan ujian di rumah harus mengikuti jadwal ujian nasional susulan.

Menurutnya, walaupun Alif tidak masuk lebih dari sebulan, pihak sekolah memberikan dispensasi supaya dia tetap bisa melaksanakan ujian. Pasalnya, mendapatkan pendidikan merupakan hak setiap anak. Untuk itu, walaupun ujian dengan menggunakan perawatan khusus, pihak sekolah akan memberikan fasilitas supaya siswanya bisa mengikuti ujian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com