Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBY Punya 7 Gelar Doktor, Apa Gunanya?

Kompas.com - 08/05/2013, 13:26 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon mengapresiasi banyaknya gelar kehormatan yang dimiliki Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Namun, ia berharap penghargaan-penghargaan itu bisa digunakan untuk memberikan manfaat kepada rakyat Indonesia.

"Namun, apa arti gelar dan penghargaan tersebut bagi rakyat Indonesia? Sebab, bagi pemimpin negara, yang terpenting adalah apa yang dicapai dan apa yang diwariskan bagi rakyat," kata Fadli, dalam rilis yang diterima Kompas.com, Rabu (8/5/2013) siang.

Menurut Fadli, di antara Presiden RI, SBY merupakan Presiden yang paling banyak menerima gelar atau penghargaan. Selama sembilan tahun memimpin Indonesia, SBY sudah memperoleh tujuh gelar Doktor Honoris Causa. Presiden kedua RI, Soeharto, sebenarnya banyak mendapat tawaran memperoleh gelar Doktor Honoris Causa selama 32 tahun memimpin Indonesia. Akan tetapi, kata dia, Soeharto tak pernah bersedia.

Fadli mencontohkan Presiden Uni Soviet Mikhail Gorbachev yang menerima hadiah Nobel dan banyak penghargaan dunia. Meski begitu, sosok Gorbachev tetap tak dihargai rakyatnya, dan Uni Soviet mengalami disintegrasi.

Untuk diketahui, Presiden SBY akan menerima penghargaan World Statesman Award dari Appeal of Conscience Foundation, sebuah organisasi yang mempromosikan perdamaian, demokrasi, toleransi, dan dialog antar-kepercayaan. Rencananya, anugerah ini akan diberikan 30 Mei mendatang di New York, Amerika Serikat. Anugerah World Statesman Award tersebut diberikan bagi mereka yang berhasil membangun perdamaian, demokrasi, dan toleransi.

"Bagi seorang pemimpin negara, yang utama harus didapat adalah penghargaan dari rakyat. Jangan sampai dunia internasional memberikan penghargaan namun rakyat sendiri justru menilai sebaliknya," ujar Fadli.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com