BALIKPAPAN, KOMPAS.com — Ditangkapnya dua buaya muara dalam kurun dua minggu terakhir di Kalimantan Timur bisa menjadi indikasi bahwa buaya muara mulai terusik habitatnya. Itu pun bisa berarti masyarakat melakukan kegiatan yang memancing buaya-buaya muara keluar lebih jauh dari habitatnya.
Hal itu diutarakan Danang Anggoro, Kepala Seksi Konservasi Balai Konservasi Sumber Daya Alam ( BKSDA) Wilayah III Kaltim, Rabu (22/5/2013) di Balikpapan. "Lokasi munculnya dua buaya itu berdekatan dengan rumah-rumah warga. Ada indikasi habitat buaya sudah terusik manusia," katanya.
Seperti diketahui, seekor buaya muara (Crocodylus porosus) yang selama beberapa hari terlihat berkeliaran di sekitar Pantai Manggar, Balikpapan, Kalimantan Timur, ditangkap, Senin (20/5/2013) malam lalu. Beberapa hari terakhir, buaya betina sepanjang 3,58 meter itu terlihat di sekitar pantai.
Sementara 8 Mei lalu, seekor buaya muara sepanjang sekitar 4 meter ditangkap warga di Sungai Sepaso, Kecamatan Bengalon, Kabupaten Kutai Timur. Buaya yang meresahkan warga karena berkeliaran di sekitar tempat tinggal ini ditangkap setelah dipancing dengan umpan seekor itik.
"Ada beberapa alasan buaya mendekat ke areal permukiman. Bisa karena habitatnya berkurang. Bisa saja karena terpancing hewan-hewan ternak milik warga. Buaya juga bisa tertarik, karena bangkai-bangkai hewan yang dibuang warga atau dari usaha pemotongan ayam. Bisa juga karena ada warga yang pernah memberi makan," kata Danang.
(PRA)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.