Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendongeng, Pesan Kebaikan dalam Cerita

Kompas.com - 07/06/2013, 11:44 WIB
Ida Setyorini, Maria Susie Berindra A

Penulis

Ibunda Bella, Liza Riani, yang berprofesi sebagai notaris, menganggap mendongeng sebagai sarana tepat untuk menyampaikan nasihat dan pesan agar anak tak mudah ”melenceng”.

”Caranya, bisa dengan membacakan bermacam-macam buku cerita atau mengarang cerita sendiri tentang kisah-kisah teladan para nabi,” ujarnya.

Begitu pula dengan Dina Amalia Indriyati, siswa kelas XI IPS SMA Negeri 78 Kemanggisan, Jakarta Barat. Dia suka men- dengarkan dongeng dan membaca buku cerita. ”Saya tak pernah bosan mendengarkan dongeng,” katanya.

Mewarnai kehidupan

Awam mengatakan, banyak masalah sosial mewarnai kehidupan sehingga orangtua perlu menyiapkan masa depan anak-anak untuk 20 tahun ke depan. ”Anak-anak harus menjadi insan yang bermartabat, berbudi pekerti, dan tangguh. Dongeng bisa menjadi sarana yang baik untuk menyampaikan berbagai pesan kebaikan,” ujar Awam, yang telah menciptakan 26 dongeng.

Untuk itulah, Awam menyampaikan adanya rambu-rambu dalam sebuah dongeng untuk pesan kebaikan. Sebuah dongeng tak boleh memberi efek samping yang buruk bagi anak.

”Ceritanya tidak boleh mengandung unsur takhayul, horor, kekerasan, pornografi, dan tabu,” katanya.

Demi menebar sebuah kebaikan, tak jarang Awam mengubah jalan cerita dongeng klasik. Contohnya cerita Aladin yang mengusap-usap poci lalu keluarlah jin untuk mengabulkan permintaan seseorang. Kisah itu diubahnya dengan meminta sesuatu melalui doa.

”Kami menanyakan kepada anak-anak, apakah boleh minta sesuatu kepada jin? Kemudian kami ajarkan, untuk mendapat sesuatu harus melalui doa dan usaha. Jadi ceritanya bisa diubah,” kata Awam.

Di Kampung Dongeng ada 12 sukarelawan yang siap menebar kebaikan ke berbagai sekolah atau tempat anak-anak berkumpul. Sebelumnya, para pendongeng ini belajar mendongeng dengan alat peraga atau menirukan suara hewan seperti yang dilakukan Awam.

Setelah berlatih tiga bulan, mereka siap terjun ke lapangan. Cukup mengeluarkan uang Rp 500.000, siapa saja yang berminat mendongeng boleh belajar di Kampung Dongeng. Setelah berkeliling mendongeng, sukarelawan menyisihkan 30 persen penghasilannya untuk diberikan ke Kampung Dongeng.

”Biaya itu untuk kamp setelah tiga bulan berada di Kampung Dongeng. Mereka menginap selama tiga hari di suatu tempat untuk belajar mendongeng bersama,” ujar Awam.

Dia menggagas ”Gerakan 1.000 Dongeng Kejujuran” yang diluncurkan pada 18 Mei 2013. Hingga kini sudah sekitar 400 dongeng kejujuran yang dikirimkan ke Kampung Dongeng.

Berminat untuk belajar mendongeng? Segera cari tempat yang menurut kamu cocok untuk belajar mendongeng dan sebarkan kebaikan lewat mendongeng untuk anak-anak.... (SIE/TIA)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com