Kampus Baru Unsrat Seluas 300 Hektar

"Pembangunan kampus baru yang sudah disetujui pemerintah pusat, diperkirakan akan menelan anggaran sekitar Rp 4 triliun," kata Gubernur Sarundajang di Manado, Rabu (3/7/2013).

Ia mengatakan, tender pembangunan kampus tersebut direncanakan tahun ini. Hamparan tanah seluas 300 hektar untuk pembangunan kampus baru itu terletak di Gunung Tumpa Desa Wori Kabupaten Minahasa Utara (Minut), Kelurahan Pandu, Manado.

Tanah ini tadinya dipercayakan kepada PT Nyiur Wijaksana berdasarkan Hak Guna Usaha (HGU) dan PT Norokondo. Karena masing-masing HGU telah berakhir masa hak gunanya sejak 2006, dan tidak diperpanjang lagi.

Pada kesempatan itu, Gubernur Sarundajang mengakui, sampai saat ini masih ada warga yang menepati tanah tersebut, bahkan berdasarkan laporan dari camat setempat ada sekitar 300 kepala keluarga.

"Para kepala keluarga itu akan diberi haknya dan pemerintah telah menyiapkan lahan sekitar 10 hektar sebagai bentuk ganti rugi garapan bahkan lengkap dengan sertifikat tanah," ujarnya.

Sarundajang menjelaskan, beberapa pekan lalu bersama Rektor Unsrat Manado, Donald Rumokoy dan sejumlah Pembantu Rektor dan Dekan Unsrat, telah melakukan peninjauan di wilayah cikal bakal kampus baru Unsrat.

Ketika melakukan peninjauan ke lokasi kampus baru itu turut mendampingi Bupati Minut Sompie Singal, Camat Wori Steven Korengkeng dan sejumlah warga di daerah tersebut.

Sarundajang mengatakan pembangunan kampus baru Unsrat harus dilaksanakan mengingat kampus Unsrat saat ini hanya memiliki luas tanah sekitar 34 hektar, sangat jauh perbedaannya jika dibandingkan dengan Kampus Unima Manado yang memiliki lahan seluas 350 hektar.

Menurut Sarundajang, pembangunan kampus baru ini merupakan salah satu bentuk komitmen memajukan pendidikan, pemerintah harus menyiapkan sarana dan prasarana pendidikan memadai dan nyaman untuk menuntut ilmu.