Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Memilih Sastra China? Inilah Prospeknya....!

Kompas.com - 14/07/2013, 12:59 WIB
KOMPAS.com - Dalam upaya mendorong program kerjasama ekonomi, perdagangan dan investasi Indonesia-China, pada Juni 2013 lalu di Beijing telah digelar pertemuan kelompok ahli ke-2 untuk membahas program kerjasama bilateral dalam kurun 5 tahun ke depan. Pertemuan ini dikenal dengan nama The Second Expert Meeting of Indonesia-China Five Year Development Program.

Sebenarnya, kerjasama Indonesia-China yang semakin erat telah dimulai kembali sejak era reformasi, menyusul semakin banyak kunjungan dinas antara pejabat kedua negara dan  penandatanganan perjanjian kerjasama di berbagai bidang. Kini, seiring meningkatnya kerjasama yang semakin intens, diikuti pula peningkatan kebutuhan akan lulusan Sastra China untuk menjembatani kerjasama kedua negara tersebut. Khususnya, lulusan yang menguasai aspek bahasa dan budaya antar kedua negara demi terjalinnya hubungan kerjasama erat dan berkesinambungan.

Saat ini, masuknya perusahaan–perusahaan besar dan menengah China dan Taiwan dalam berbagai bidang, prospek lulusan Sastra China bekerja di perusahan global kian terbuka lebar, baik di sektor perbankan, pertambangan, konveksi, teknologi dan lainnya, Huawei, Sinopec, Bank of China, dan sebagainya. Perusahaan-perusahaan itu juga mulai melirik Indonesia sebagai tujuan investasi.

Tentu saja, hal ini tersebut akan membutuhkan tenaga kerja yang selain mampu berkomunikasi dalam bahasa Mandarin dan Indonesia, juga memahami budaya kedua negara untuk meningkatkan efektivitas kerjasama dan interaksi tepat dalam menerjemahkan kebutuhan-kebutuhan antara kedua negara. Selain itu, kedudukan penting bahasa Mandarin sebagai bahasa Internasional kedua sangat menunjang prospek ke depan seseorang dalam wirausaha atau bisnis, khususnya untuk meluaskan pangsa pasar sampai ke seluruh pelosok dunia.

Mr China

Kunci penting dunia wirausaha adalah kepercayaan dan kepercayaan lebih terjalin dengan erat jika terdapat kesamaan bahasa. Tim Clissold yang merupakan pendiri kelompok pemodal swasta yang berinvestasi di China, di dalam novel akademisnya yang berjudul Mr.China, menuturkan pentingnya penguasaan bahasa Mandarin bagi orang-orang yang berminat dalam berinvestasi di pasaran China sebagai modal dasar tumbuhnya kepercayaan dari pejabat dan pengusaha China.

Pentingnya bahasa Mandarin, seiring kemajuan China, juga mendorong lebih lanjut akan kedudukan bahasa Mandarin dalam dunia internasional. Hal ini telah disadari juga oleh negara-negara maju dan memberikan banyak dana untuk mendorong sekolah-sekolah dan universitas untuk mengadakan dan meningkatkan kualitas program studi Bahasa Mandarin.

Hanban, yang dikenal sebagai Badan Nasional untuk Pengajaran Bahasa Mandarin sebagai Bahasa Asing yang didanai sepenuhnya oleh  pemerintah China, juga telah bekerja sama dengan National Association of Independent Schools, perwakilan dari sekolah swasta Amerika Serikat untuk mengirimkan perwakilannya ke China. Selain itu, masih banyak lagi kerjasama digelar dengan negara-negara Asia Afrika dalam pengajaran Bahasa Mandarin, termasuk diantaranya mendukung pendirian Confusius Institute di beberapa negara dalam bentuk kerjasama dengan universitas lokal negara-negara tersebut.

Dengan demikian, hal tersebut menunjukkan semakin pentingnya kesediaan tenaga-tenaga pengajar bahasa Mandarin di negara-negara tersebut. Maka, prospek seorang lulusan Sastra China untuk sukses di dunia industri maupun menjadi entrepreneur merupakan sesuatu hal yang dapat diraih melalui kerja keras dan rasa percaya diri berdasarkan penguasaan kompetensi Bahasa Mandarin. (Tim Sastra China Binus University)

“Bergabunglah dengan komunitas kelas dunia: www.binus.ac.id”

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com