Siti Soraya Cassandra, Pergulatan Batin Demi Anak-anak Kormomolin

Kompas.com - 08/10/2013, 14:06 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

"Saya merasakan bentuk sebuah kolaborasi di desa. Kalau semua bergerak dan berirama, pasti semua akan ada kemajuannya," kata Sandra.

Kolaborasi semua pihak itu diwujudkannya saat salah satu anak muridnya berhasil mengikuti lomba pidato di kabupaten. Padahal, di desa tempat ia mengajar belum pernah ada sejarah mengikuti lomba apapun.

Ia akui, keterbatasan listrik dan sinyal telepon membuat surat-surat lomba dari dinas pendidikan tidak pernah sampai ke desanya mengajar. Hingga suatu ketika, ungkap Sandra, dirinya berinisiatif mengambil surat dinas pendidikan, dan akhirnya salah satu anak murid SD tempatnya mengajar meraih Juara II lomba pidato tingkat kabupaten.

Sandra tidak menganggap itu prestasinya. Karena buah kerja keras itu adalah hasil kolaborasi erat antara guru, orangtua, dan masyarakat.

Pengajar Muda tahun 2012 ini mengaku memiliki sifat tertata dan punya rencana jelas ke depan. Namun, ia jujur mengaku, sifatnya yang selalu terjadwal itu ternyata tak bisa ia terapkan saat berada di desa. Semua rencana berada di bawah kendali alam dan Yang Maha Kuasa. Oleh karena itulah, Sanra harus dapat beradaptasi dengan baik terhadap lingkungan yang baru ini.

"Semua sikap kita yang kita kira baik, tapi situasinya enggak mendukung, tentu membuat kita tidak bisa bergerak. Jadi, semuanya benar-benar spontan dan kita harus bisa adaptasi dengan keadaan itu," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau