MM Online... Sedikit Tatap Muka, Kualitas Belajar Tetap Canggih!

Kompas.com - 16/12/2013, 10:20 WIB
Latief

Penulis

KOMPAS.com - Berawal dari pemikiran ketimpangan pertumbuhan ekonomi dengan pendidikan di Pulau Jawa dan luar Jawa, serta aspek tempat dan waktu yang semakin terbatas, BINUS Business School meluncurkan program Magister Management (MM) Online. MM Online merupakan sebuah metode perkuliahan maupun pembelajaran sebagai tren digital dan kecanggihan teknologi internet.

Program Director MM Executive Tubagus Hanafi Soeriaatmadja menjelaskan muara terbentuknya program pendidikan berteknologi tinggi ini. Dilihat dari sudut pandang luas Indonesia, menurut Tubagus, pertumbuhan ekonomi di atas 7 % di luar Jawa, sementara pertumbuhan ekonomi di Jawa di bawah lima persen. Sementara itu, sekolah dan pendidik hampir keseluruhan terpusat di Pulau Jawa.

"Artinya, ekonomi tumbuh tidak dibarengi dengan perkembangan pendidikan yang ada. Dari sudut pandang lebih sempit lagi, yaitu dilihat dari sudut pandang warga Jakarta, tak sedikit eksekutif muda yang menghabiskan sebagian besar waktunya untuk bekerja. Padahal, kebanyakan dari mereka masih memiliki keinginan untuk menempuh pendidikan lebih tinggi," ujar Hanafi kepada Kompas.com di di BINUS Business School, Jakarta, pekan lalu.

Hanafi mengungkapkan, ada dua hal yang menjadi kendala mereka meraih pendidikannya, yaitu waktu dan lokasi.

"Kemudian kami mencoba mencari solusinya, yaitu metode pendidikan yang bisa diakses orang luar Pulau Jawa, serta tidak terbatas lokasi dan waktu. Kami hadirkan MM Online ini sebagai salah satu solusi," kata Hanafi. 

Hanafi mengatakan, program MM Online adalah program hybrid atau ramah lingkungan. Jika di kelas biasa atau umum ada jadwal dan jam kuliahnya, pada MM Online ini mahasiswa bebas untuk belajar maupun me-review mata kuliah kapan pun ia mau.

Namun, lanjut Hanafi, bukan berarti kebebasan itu tanpa kontrol. Walaupun mendapat kebebasan untuk kuliah secara online, pihak universitas tetap memberikan batas waktu atau dateline pengumpulan tugas.

Tak hanya pengumpulan tugas yang diberikan batas waktu. Semua pertanyaan mahasiswa kepada dosen pun ada batas waktunya. Misalnya, jika mahasiswa bertanya pada Senin, dosen dapat menjawab satu hingga tujuh hari ke depan.

Pengalaman

Sampai saat ini, Binus University telah berpengalaman selama empat tahun menggelar program online, yaitu Binus Online Learning untuk program S-1. Adapun untuk program master atau S-2 berbasis teknologi, binus mempeloporinya dengan menawarkan metode MM Online.

"Sehingga dalam membangun sistem online di MM Online ini Binus tidak perlu lagi melewati proses yang berliku," ujar Hanafi.

Secara teknis, jumlah mahasiswa dibatasi menjadi 25 mahasiswa tiap kelasnya. Padahal, sistem perkuliahan online bisa mencapai kapasitas hingga ratusan mahasiswa. Namun, karena alasan efektifitas belajar mengajar dan sebagai kampus yang memiliki Akreditasi A, seorang dosen di Binus tidak boleh mengajar lebih dari 25 mahasiswa tiap kelasnya.

"Karena berbasis teknologi dan internet, teknik atau metode pembelajaran yang kami terapkan tidak lagi utuh dengan tatap muka setiap hari di kelas, melainkan melalui video conference, diskusi kelompok (via chatting), dan sebagainya menggunakan perangkat teknologi dan internet," papar Hanafi.

Namun, lanjut Hanafi, kegiatan tatap muka tetap dilaksanakan. Paling tidak, kata dia, kegiatan tatap muka di kelas dilaksanakan selama dua kali, yaitu di awal dan akhir semester. Kegiatan tatap muka pertama dilaksanakan saat perkenalan antar mahasiswa dengan sang dosen.

"Di pertemuan pertama itu itu akan dijelaskan mengenai peraturan-peraturan yang berlaku selama perkuliahan dan penjelasan terkait perkuliahan berbasis online," kata Hanafi.

Halaman:
Baca tentang


komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau