Mendikbud mengatakan, capaian itu mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014 di bidang pendidikan, bahwa capaian Angka Partisipasi Murni (APM) tingkat sekolah dasar pada 2009 sebesar 95,23 persen, dan pada 2013 meningkat menjadi 95,8 persen.
"Pada RPJMN tahun 2014 target APM SD 96 persen, Insya Allah bisa tercapai," kata Nuh.
Sementara untuk APM tingkat sekolah menengah pertama (SMP), pada 2009 tercapai 74,52 dan meningkat hingga mencapai 80 persen pada 2013. Sementara pada RPJMN 2014, Kemendikbud menargetkan 76 persen.
"Ini artinya, melebihi yang ditargetkan," lanjut Nuh.
"Insya Allah, APK pendidikan menengah 85 persen dan APK perguruan tinggi 30 persen pada 2014," ujarnya.
Dia mengatakan, jika ada anggota masyarakat mau memberikan penilaian tentang rapor Kemendikbud, pegangannya adalah RPJMN. Alasannya, RPJM merupakan bagian dari komitmen dan fakta intergrita yang telah ditandatangani pada awal Pemerintahan Kabinet Indonesia Bersatu ke-2.
"Saya menandatangani target-target itu, dan alhamdulillah, semuanya tercapai. Bukan hanya tercapai, bahkan di beberapa rapor telah melebihi target. Kami bersyukur dan berterima kasih, karena ini semua, satu diantaranya, peran dari para pemangku kepentingan di kabupaten/kota dan provinsi," katanya.
Terkait dengan strategi yang dijalankan Kemendikbud, Nuh menjelaskan, pihaknya menerapkan tiga prinsip dasar dalam membangun dunia pendidikan dan kebudayaan. Ketiga prinsip dasar itu meliputi mendidik lebih dini, sekolah setinggi mungkin, serta menjangkau lebih luas. Prinsip-prinsip tersebut dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dalam skala individu, keluarga, masyarakat, bangsa, dan kemanusiaan, serta membangun peradaban.
"Karena pembangunan pendidikan bersifat sepanjang masa, maka dibuatlah tahapan-tahapan, dan masing-masing tahap tersebut harus dijaga keberlangsungannya. Kegiatan RNPK salah satu tujuannya adalah untuk menjaga keberlangsungan tahapan-tahapan tersebut," kata Nuh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.