Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/03/2014, 15:37 WIB
Penulis Latief
|
EditorLatief
JAKARTA, KOMPAS.com - Untuk kedua kalinya Pertamina Foundation untuk kedua kalinya akan memberikan penghargaan bagi para mahasiswa, praktisi atau pakar (maestro) yang melakukan riset untuk disertasi, penelitian mandiri, dan pengabdian masyarakat. Penghargaan diberi nama Anugerah Riset Sobat Bumi 2014 ini mengambil topik terkait pilar pembangunan berkelanjutan, yakni ekologi/alam, sosial budaya, ekonomi, dan kesejahteraan alam.

"Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk keperdulian kami dalam meningkatkan peran dalam mengembangkan penegakan pilar-pilar pembangunan berkelanjutan di Indonesia," ujar Direktur Pendidikan Pertamina Foundation, Ahmad Rizali, dalam siaran pers, Jumat (21/3/2014).

Rizali mengatakan, penghargaan ini juga memberikan kesempatan kepada para mahasiswa, dosen, peneliti dan pakar untuk berkontribusi dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan melalui jalur riset dan pengabdian masyarakat.

"Tentu saja, hasil riset dan pengabdian masyarakat ini harus berkualitas karena telah melalui proses kompetisi terbuka dan sesuai standar ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan," ujarnya.

Anugerah Riset Sobat Bumi 2014 terbagi dalam dua bagian. Masing-masing adalah Anugerah Riset dan Anugerah Pengabdian Masyarakat. Rizali mengatakan, anugerah riset diberikan kepada pemenang proposal kategori disertasi dan penelitian mandiri. Adapun anugerah pengabdian masyarakat diberikan kepada pemenang proposal pengabdian masyarakat, yang dapat diusulkan oleh masyarakat umum yang bermaksud melaksanakan program pengabdian untuk menyelesaikan permasalah lingkungan.

Staf Ahli Pendidikan Pertamina Foundation, Rida Hesti Ratnasari, mengatakan, tema yang diangkat tahun ini adalah “Mewujudkan Riset dan Pengabdian Masyarakat sebagai Bagian dari Gerakan Sosial Periset Sobat Bumi". Tahun ini penghargaan tersebut akan memberikan penghargaan dengan jumlah antara Rp 50 juta hingga Rp 100 juta.

"Kami berharap pelamar untuk anugerah riset tahun ini lebih banyak yang mengapresiasi," katanya.

Dengan begitu, sambung Rida, akan semakin banyak pihak yang terlibat dalam pengembangan
pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Apalagi, para peneliti itu nantinya akan bergabung dengan penerima Anugerah Riset Sobat Bumi 2013 yang berjumlah 56 periset.

"Para periset itu akan terhubung secara otomatis dalam keanggotaan Komunitas Periset Sobat Bumi yang berkewajiban membentuk Generasi Sobat Bumi," terangnya.

Pada 2013 lalu, dari 1.215 proposal masuk ke panitian, tersaring 771 proposal yang dianggap layak diseleksi. Proposal itu terdiri dari 249 skripsi, 149 tesis, 65 disertasi, dan 308 pengabdian masyarakat, dan penelitian mandiri. Adapun dari institusi pendidikan terdapat 93 perguruan tinggi, 7 di antaranya dari universitas luar negeri, sedangkan peserta dari instansi pemerintah tidak kurang dari 15 dan sedikitnya 10  Non Government Organization (NGO).

Bagi yang tertarik, pengumuman resmi Anugerah Riset Sobat Bumi bisa dilihat www.pertaminafoundation.org. Batas akhir pengiriman proposal dan dokumen pendukung bisa dikitim ke panitia paling lambat 15 April 2013 ke alamat anugerah.risetsobatbumi@gmail.com.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+