Laily Prihatiningtyas: Belanda, Negeri Kecil yang Mengajarkan Banyak Hal

Kompas.com - 12/05/2014, 14:43 WIB
Latief

Penulis

KOMPAS.com - Kesempatan belajar di Belanda selama 1 tahun melalui program MSc of Accounting di Tilburg University dengan didanai oleh StuNed Scholarship Programme sampai saat ini masih menjadi pengalaman pendidikan formal sangat berharga bagi Laily Prihatiningtyas (28). Kenapa dia tertarik memilih studi di Belanda?

Laily mengaku, sistem edukasi yang sangat baik dengan kurikulum, tenaga pengajar dan pola ajar, serta lingkungan yang mendukung merupakan sedikit di antara alasannya menikmati proses belajar di Belanda. Tingginya fokus yang diberikan pada riset juga menjadi salah satu poin plus utama studinya.

"Di sini mahasiswa dibiasakan berfikir secara kritis dan sistematik serta mengemukakan gagasannya, baik secara lisan dan tertulis secara konstruktif dengan dasar yang logis dan empiris," kata Laily.

Direktur BUMN termuda di Indonesia itu mengatakan, sistem pengajaran yang ia dapatkan juga membiasakan mahasiswa untuk selalu berdiskusi dan mengemukakan pendapat secara terbuka, kelas yang partisipatif, serta group assignment. Pengajar akan memberikan waktu-waktu khusus untuk mahasiswa melakukan konsultasi.

"Jangan tanya soal fasilitas. Buat saya yang sangat suka membaca, perpustakaan yang disediakan kampus sangat luar biasa dengan akses ke jurnal-jurnal kenamaan dan internet yang sangat cepat," tutur Laily.

Dok Nuffic Neso Indonesia Berada di lingkungan mahasiswa internasional membuat Laily belajar banyak budaya dan tata nilai berbeda-beda.
Namun, lanjut Laily, hal lain lebih penting dari itu adalah pengalaman yang ia dapatkan di luar kelas. Berada di lingkungan mahasiswa internasional membuatnya belajar banyak budaya dan tata nilai berbeda-beda.

"Selain meluaskan jejaring, hal ini membuat saya semakin menghargai dan menerima perbedaan. Mengalami menjadi minoritas juga membuat saya lebih bisa berempati dan walau kedengaran klise, jauh dari tanah air benar benar membuat saya semakin mencintai Indonesia," katanya.

Laily mengatakan, sebagaimana mahasiswa Indonesia lainnya, kesempatan belajar di Belanda juga sesekali dia gunakan untuk menjelajahi Eropa yang kaya dengan wisata budaya dan peradabannya. Dari pengalamannya berwisata itu, Laily menyadari, bahwa potensi pariwisata Indonesia sangat besar apabila dikelola dengan benar. Posisinya sekarang sebagai Direktur Utama PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (PT TWC) membuka kesempatan baginya untuk mengembangkan pariwisata Indonesia.

"Kita beruntung sebenar-benarnya telah menjadi warga Indonesia. Berbagai pengalaman ini yang saya rasa kemudian mendukung pencapaian saya dalam karir," ujar Laily.

Sepulangnya ke Indonesia, tutur Laily, semua hal itu sangat mendorongnya untuk aktif bergiat di gerakan-gerakan sosial di bidang pendidikan. Dia mengakui, jika menoleh ke belakang, rasanya tidak ada satu pun pengalaman yang saya sesali ketika saya berada di Belanda.

"Karena negeri kecil ini sudah mengajari saya begitu banyak hal hanya dalam waktu singkat," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cerita Novika, Alumnus UGM Jadi Penyuluh Pertanian di Daerah 3T

Cerita Novika, Alumnus UGM Jadi Penyuluh Pertanian di Daerah 3T

Edu
Kisah Pak Theo, Guru yang Mengajar Anak Suku Moskona di Teluk Bintuni, Papua Barat

Kisah Pak Theo, Guru yang Mengajar Anak Suku Moskona di Teluk Bintuni, Papua Barat

Edu
Profil Wamildan Tsani Panjaitan, Dirut Baru Garuda yang Lulusan Tanus  dan AAU

Profil Wamildan Tsani Panjaitan, Dirut Baru Garuda yang Lulusan Tanus dan AAU

Edu
BRIN Beri Beasiswa Program Degree By Research bagi S2-S3, Ada Bantuan UKT dan Riset

BRIN Beri Beasiswa Program Degree By Research bagi S2-S3, Ada Bantuan UKT dan Riset

Edu
Ubah Wajah Industri Jamu, Irwan Hidayat Raih Gelar Honoris Causa dari Unnes

Ubah Wajah Industri Jamu, Irwan Hidayat Raih Gelar Honoris Causa dari Unnes

Edu
“Pangan Kasih dari Hati ke Rasa”, Gerakan Solidaritas Orang Muda untuk Akses Pangan

“Pangan Kasih dari Hati ke Rasa”, Gerakan Solidaritas Orang Muda untuk Akses Pangan

Edu
Inovasi Siswa SMAN 8 Purworejo, Bikin Lampu Otomatis hingga Buka Pintu dengan KTP

Inovasi Siswa SMAN 8 Purworejo, Bikin Lampu Otomatis hingga Buka Pintu dengan KTP

Edu
Perkuat Pendidikan Indonesia, Yasbil Luncurkan 'Beasiswa Anak Teladan Indonesia 2025'

Perkuat Pendidikan Indonesia, Yasbil Luncurkan "Beasiswa Anak Teladan Indonesia 2025"

Edu
Tips Tembus Publikasi di Jurnal Bereputasi ala Pakar dari Ural Federal University, Rusia

Tips Tembus Publikasi di Jurnal Bereputasi ala Pakar dari Ural Federal University, Rusia

Edu
Kisah Prof. Rainiyati, 12 Tahun Rampungkan Usaha Jadi Guru Besar Unja

Kisah Prof. Rainiyati, 12 Tahun Rampungkan Usaha Jadi Guru Besar Unja

Edu
Cerita Alumni Telkom University, Ikut Desain Mobil Kepresidenan MV3 Garuda

Cerita Alumni Telkom University, Ikut Desain Mobil Kepresidenan MV3 Garuda

Edu
Perkuat “Growth Mindset”, 516 Beswan Djarum Diharapkan Temukan Potensi Diri

Perkuat “Growth Mindset”, 516 Beswan Djarum Diharapkan Temukan Potensi Diri

Edu
Mendikdasmen Ingin Ada Pramuka Bhayangkara di Sekolah, Apa Itu?

Mendikdasmen Ingin Ada Pramuka Bhayangkara di Sekolah, Apa Itu?

Edu
Tangguhkan Gelar Doktor Bahlil, UI Akui Harus Lakukan Perbaikan Internal

Tangguhkan Gelar Doktor Bahlil, UI Akui Harus Lakukan Perbaikan Internal

Edu
Cerita 2 Profesor Perempuan Unej, Susul Suami Jadi Guru Besar di Fakultas yang Sama

Cerita 2 Profesor Perempuan Unej, Susul Suami Jadi Guru Besar di Fakultas yang Sama

Edu
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau