Kebijakan baru ini berbeda dengan sebelumnya yang memprioritaskan mereka yang sudah memiliki pengalaman kerja.
"Kami membuka peluang bagi fresh graduated yang memiliki track record prestasi yang bagus. Mereka yang kami anggap terbaik layak dipertimbangkan untuk mendapatkan beasiswa," kata Indy Hardono, dari Tim Koordinator Beasiswa Nuffic Neso Indonesia, di Gedung Nuffic Neso, Menara Jamsostek, Jalan Gatut Subroto, Jakarta, Jumat (23/5/2014).
Menurut dia, calon penerima beasiswa fresh graduate harus merupakan pribadi yang unggul dan mempunyai potensi yang menjanjikan.
"Hal yang kami pertimbangkan yakni harus mempunyai prestasi baik akademik maupun non akademik. Memiliki jiwa kepemimpinan, aktif berorganisasi baik di dalam maupun luar kampus, prestasi di dalam maupun luar negeri," sambungnya.
Indy menambahkan, faktor "excellent" yang dimiliki pelamar bisa menjadi pertimbangan untuk diberikan beasiswa studi magister ke Negeri Kincir Angin tersebut.
"Peluang bagi fresh graduate sangat terbuka. Mereka bisa bersaing dengan pelamar yang sudah memiliki pengalaman kerja," pungkasnya.
Tahun ini, Nuffic Neso secara terbuka menyeleksi lamaran pelamar fresh graduate. Dari ribuan pelamar, dua orang fresh graduate, yakni Eric dan Kinnata, lolos. Keduanya diterima di Tilburg Univeristy di Belanda.
Eric yang lulusan S1 Hukum Universitas Tarumanegara berkesempatan mengambil program magister Bisnis Internasional. Sedangkan Kinnata berfokus pada magister finance setelah sebelumnya menyelesaikan gelar Sarjana Ekonomi-nya pada Februari 2014 di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Nuffic Neso Indonesia berharap ke depannya semakin banyak fresh graduate berprestasi yang akan ikut meng-apply beasiswa StuNed. Tahun ini Nuffic Neso Indonesia mengirim 115 penerima beasiswa StuNed ke Belanda.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.