Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malam Ini, Kisah "Galih dan Ratna" Bakal Kejutkan Publik di Jepang

Kompas.com - 20/06/2014, 05:11 WIB
Latief

Penulis

BEPPU, KOMPAS.com — Dibuka sebuah parade membentuk konfigurasi huruf "INA" sebagai kependekan dari penulisan Indonesia, mahasiswa Indonesia yang tergabung dalam Ritsumeikan APU Indonesia Society (APU-INA) kembali menyelenggarakan pesta tahunan "Indonesian Week 2014". Jumat (20/6/2014) malam nanti, seperti juga tahun-tahun sebelumnya, puncak pergelaran Indonesia Week akan menjadi momentum paling ditunggu oleh para mahasiswa internasional di kampus itu.

Selama sepekan ini, segala hal berbau Indonesia memang telah menjadi "santapan utama" para mahasiswa internasional di kampus Ritsumeikan Asia Pacific University (Ritsumeikan APU) di Beppu, Jepang. Mulai dari sajian kuliner sampai pentas seni budaya, semua disediakan dan diperkenalkan kepada semua mahasiswa asing di situ. Persis sesuai tema Indonesia Week tahun ini, "All Ai Indonesia" atau Semua Cinta Indonesia.

Stan Indonesian Corner, misalnya. Di sini, para pelajar Indonesia mengajak para mahasiswa internasional menikmati pernak-pernik khas Indonesia. Bertema keanekaragaman budaya Indonesia, di sini para mahasiswa asing dapat menikmati berbagai makanan, permainan tradisional, serta mencoba mengenakan pakaian tradisional yang disediakan panitia. 

Hal paling unik, para mahasiswa asing juga dapat mengikuti kegiatan yang disebut dengan Tujuh Belasan. Kegiatan tersebut tak ubahnya lomba perayaan Kemerdekaan RI yang kerap digelar masyarakat Indonesia di Tanah Air. Hanya saja, pesertanya kali ini adalah mahasiswa internasional di APU.   

Namun, seperti tahun-tahun sebelumnya, malam nanti pelaksanaan Grand Show Indonesia Week 2014 akan menjadi acara paling dinantikan. Grand Show merupakan pertunjukan kolosal tari tradisional dan musik Indonesia yang dikemas apik dalam sebuah drama sebagai puncak acara Indonesia Week 2014.

"Kami ingin tampilkan lagi sesuatu yang berbeda tahun ini dan tetap menonjolkan kolaborasi seni pertunjukan, musik, dan tarian tradisional yang melibatkan para mahasiswa internasional lainnya sebagai pemain dan penari," ujar Ketua Indonesia Week 2014, Yesaya, kepada Kompas.com.

Mengambil kisah-kisah tematik berbau Indonesia, pentas drama dan tari kolosal kali ini juga diharapkan menjadi penutup yang manis. Jika tahun lalu berlatar belakang kisah "Malin Kundang", tahun ini Grand Show mengambil tema cerita letusan Krakatau pada 1883 yang digabung dengan kisah romantika percintaan "Galih dan Ratna" yang populer pada 1979.

Kisah bermula dari seorang pria tua menceritakan kehidupan lawas yang terlupakan, yaitu letusan Krakatau 1883. Kejadian itu dimulai ketika manusia dan dewa hidup berdampingan.

Hingga suatu hari, pada bulan Agustus tahun 1883, dewa yang jahat, Karna, kembali ke bumi dan ingin melanjutkan apa yang tersisa dan dibatalkan oleh Arjuna pada 300 tahun lalu, yaitu membuka gerbang antara Neraka dan Bumi. Namun, gerbang tersebut hanya dapat dibuka dengan darah seorang gadis cantik.

Alkisah, di sebuah desa, tengah dirayakan kemenangan Arjuna melawan Karna. Semua orang di desa pergi ke pesta, termasuk Ratna. Dia sengaja bertemu Galih, seorang anak laki-laki sederhana yang benar-benar tertarik pada Ratna.

Mereka akhirnya pergi ke pesta dan akhirnya bertemu Karna, siapa yang tengah mencari gadis cantik untuk membuka gerbang Neraka dan Bumi. Galih sangat takut akan Karna dan rencananya mengambil Ratna untuk tujuannya itu. Jika Karna memakai darah Ratna untuk membuka gerbang, maka kekasihnya itu akan diangkut ke lain waktu dan tempat yang jauh darinya? Apakah itu akan berhasil?

Namun, lebih dari itu, akankah tema "Galih dan Ratna" di sini tetap menjadi kisah "roman picisan" seperti di filmnya yang populer pada era 70-an di Tanah Air? Kita tunggu saja! Malam nanti, "Galih dan Ratna" akan bikin penasaran publik internasional Jepang di kampus Ritsumeikan APU.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com