Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teknologi Ramah Lingkungan Tekan Biaya Pendidikan

Kompas.com - 15/08/2014, 16:24 WIB
Latief

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Perkembangan teknologi saat ini dan mendatang harus selaras dengan pelestarian lingkungan. Demikian kesimpulan sejumlah pakar dan pemerhati pendidikan dalam seminar Casio Eco-Friendly Projector,"Energy Saving & Lamp Free Projector," di Jakarta, Kamis (14/8/2014) kemarin.

Penasehat Khusus dan Hukum Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Dr. Taufikurrahman Saleh mengatakan, penggunaan perangkat teknologi yang lebih berkualitas dan ramah lingkungan akan menekan banyak biaya. Dia menyontohkan penyelarasan teknologi dan lingkungan, pada penyediaan proyektor Casio Eco-Friendly Projector.

"Karena tidak menggunakan lampu merkuri sehingga lebih menghemat biaya," ujar Taufikurrahman.

"Penghematan penggunaan listrik juga dapat ditekan lagi, apalagi di sektor pendidikan, akan sangat membantu sekali penghematan ini," tambahnya.

Taufikurrahman melanjutkan, Pemerintah Indonesia mengalokasikan dana yang besar di sektor pendidikan. Keberadaan proyektor dalam sarana belajar mengajar sangat penting dan mendesak keberadaannya.

"Dengan keberadaan produk proyektor yang laras lingkungan, ini membantu siswa melihat langsung atau visualisasi dari semua mata pelajaran yang sedang mereka pelajari," kata Taufikurrahman.

Adapun Casio Eco-Friendly Projector merupakan produk asal Jepang yang pencahayaannya menggunakan teknologi laser & LED hybrid free lamp atau tanpa menggunakan lampu. Ini adalah teknologi pertama sebuah proyektor tanpa lampu sehingga menjadi ramah lingkungan karena tanpa menggunakan tenaga listrik.

Sementara itu, pakar pendidikan Prof Dody Nandika menilai teknologi ramah lingkungan menjadi fasilitas yang tak bisa ditawar lagi dewasa ini. Dengan konsep ramah lingkungan, keberlangsunagan lingkungan dan teknologi menjadi saling mendukung dan menjaga satu sama lain.

"Hanya dengan konsep hijau atau pendidikan berwawasan lingkungan inilah kehidupan dan teknologi dapat bergandengan tangan," kata Guru Besar Institut Pertanian Bogor itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com