Cari Beasiswa Dulu atau Kampusnya Dulu? Jangan Terbalik!

Kompas.com - 10/02/2015, 07:30 WIB
Latief

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Untuk studi di luar negeri, tahapan pertama cari beasiswa dulu atau kampusnya dulu? Khusus memilih studi di Belanda, hal pertama harus dicamkan adalah Anda diterima lebih dahulu di salah satu perguruan tinggi, barulah mendaftar beasiswa. Jangan terbalik!

Demikian hal itu kembali diingatkan oleh Koordinator Beasiswa di Netherlands Education Support Office (Nuffic Neso Indonesia), Indy Hardono, di Jakarta, Senin (9/2/2015). Indy menuturkan, jika terkait beasiswa, perencanaan studi memang harus dilakukan dengan baik.

Menurut dia, seorang pelajar sudah harus tahu alasannya memilih Belanda sebagai tujuan studi.
Dalam perencanaan, harus didahulukan alasannya (why), bukan yang lain. 

"Pertama, ketahui jawabannya kenapa pilih Belanda. Pasti ada alasannya, kalau tidak, percuma. Kalau soal itu Anda tahu, silakan tentukan kampusnya atau universitasnya sebagai langkah berikut," ujarnya.

Berikut tiga tahapan utama merencanakan studi dengan beasiswa ke Belanda: 

1. Jelajahi Studyfinder

Lewat Studyfinder, Anda bisa menemukan database lengkap yang akan memberi gambaran informasi detail dan terbaru dari apa yang ditawarkan oleh institusi pendidikan tinggi Belanda.

Lewat Studyfinder inilah Anda akan bisa mencari tahu program studi yang Anda minati dan apa saja yang ditawarkan universitas, apa saja persyaratannya, batas waktupendaftaran, serta jadwal kuliah dimulai, biaya studi, hingga tautan ke website universitas dan email yang bisa dihubungi untuk mendapatkan informasi lebih detail.

Ada lebih dari 2.100 program studi internasional yang ditawarkan perguruan tinggi Belanda. Artinya, perkuliahan seluruhnya dilakukan dalam bahasa Inggris. Hidup sehari-hari pun bisa dengan bahasa ini, karena orang Belanda fasih berbahasa Inggris.

Selain itu, ada lebih dari 2.100 program, mulai seminar pelatihan singkat hingga program gelar sarjana dan master penuh yang seluruhnya diajarkan dalam bahasa Inggris.

2. Mengunjungi situs universitas

Di situs-situs perguruan tinggi inilah Anda bisa menggali bermacam informasi tentang program studi, persyaratan penerimaan, aplikasi prosedur, dan lain-lainnya. Di sinilah rencana Anda dimulai!

3. Kirim aplikasi online

Memang, perbedaan mencolok berburu beasiswa ke Belanda dengan negara lainnya adalah mendapatkan universitasnya dahulu, baru mencari pihak yang mau mendanai. Untuk itulah, setelah tahu perguruan tinggi pilihan Anda, kirim aplikasi Anda secara online ke universitas di Belanda tersebut sebelum batas waktu yang ditentukan setiap tahunnya. Anda akan otomatis dapat mengikuti seleksi untuk beasiswa kampus mereka. Ingat, ini baru seleksi, bukan kepastian diterima!

Adapun formulir aplikasinya terdiri dari:

- Ijazah SMA/sertifikat universitas yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris.
- Lulus SMA /universitas transkrip (diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris)
- Sertifikat bahasa Inggris (misalnya IELTS/TOEFL)Yakin Asuransi Anda Menanggung Masalah Banjir?
- Pernyataan motivasi
- CV
- Surat referensi yang mungkin diperlukan bagi pelamar untuk program Master.

www.shutterstock.com StuNed merupakan program beasiswa yang diberikan oleh pemerintah Belanda untuk untuk mendanai studi pelajar Indonesia untuk gelar master (S-2) atau short course. Ini adalah beasiswa berbasis prestasi yang berfokus pada berbagai faktor keunggulan, mulai akademik, jenjang karir, penghargaan dan prestasi penting lainnya.
Beasiswa StuNed

Tahun ini, salah satu beasiswa yang menarik ditawarkan Pemerintah Belanda adalah beasiswa StuNed atau Studeren in Nederland. Secara umum, target beasiswa ini adalah mid-career professional atausi pelamar punya pengalaman bekerja minimal dua tahun di instansinya bekerja.

Namun, Indy menjelaskan, StuNed 2015 berbeda dengan tahun sebelumnya, terutama sejak periode seleksi 2014. Pertama, seleksi StuNed tahun ini lebih kompetitif sehingga kategori yang dicari adalah pelamar dengan kategori excellent. Fokus program beasiswa ini pun lebih mengutamakan kualitas, bukan lagi kuantitas.

"Memang, fokus dan prioritas sebelumnya untuk program studi atau area pekerjaan si pelamat harus berkaitan dengan lima bidang prioritas kerjasama bilateral Indonesia dan Belanda," ujarnya.

Alasannya, lanjut Indy, StuNed merupakan bagian dari kerja sama bilateral pemerintah Belanda dengan Indonesia yang tercantum dalam Multi Annual Policy Framework (2014-2017), antara lain meliputi Keamanan dan Penegakan Hukum (Security and Rule of Law), Air (Water), Agro Pangan dan Hortikultura (Agri-food and Horticulture), Transportasi dan Logistik (Transportation and Logistics), serta Sektor Medis (Medical Sector).

Adapun pendaftaran StuNed sudah dibuka dengan batas waktu pendaftaran sampai 15 Maret 2015 untuk program master (S-2) dan 1 Maret 2015 untuk short course. Informasi lebih jauh mengenai StuNed dan program studi di Belanda bisa dilihat di www.nesoindonesia.or.id/stuned.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau