Ade Rai: Saya Diajarkan Makna Sportivitas dan Kemenangan Sejati!

Kompas.com - 17/04/2015, 12:00 WIB
Muhamad Malik Afrian

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sudah saatnya sistem pendidikan formal memengaruhi motivasi siswa dan alumninya untuk berwirausaha. Alumni harus terlibat dan berdampak sesuai kapasitasnya masing-masing untuk mendorong motivasi dan semangat itu.

Demikian mengemuka dalam seminar kewirausahaan bertema "Jump Starting Risk Taking Education" pada Canisius Alumni Day 2015 di Jakarta, Kamis (16/4/2015). Acara tersebut diisi berbagai seminar yang bertujuan untuk membentuk mindset baru, terutama bagi alumni Kolese Kanisius, pemangku kepentingan publik, serta masyarakat umum.

Ade Rai, salah satu alumnus SMA Kolese Kanisius angkatan 1985, misalnya. Lewat upayanya membangun Rai Institute, Ade terkenal sebagai entrepreneur pusat kebugaran untuk kesehatan.

Ade mengawali perjalanan kariernya sejak masa sekolah, yaitu ketika dirinya sudah tertarik di bidang olahraga. Sejak saat itu dirinya menggeluti dunia olahraga, khususnya binaraga. Menurut Ade, dia telah jatuh cinta pada bidang olahraga yang telah mampu memberikan arti bagi dirinya untuk berkembang menjadi individu yang sehat.

"Dalam olahraga, saya diajarkan mengenai makna sportivitas dan kemenangan sejati. Begitu juga saat saya mulai membangun bisnis, yaitu untuk siap menjadi seorang pemenang dengan memiliki rasa cinta terhadap pola hidup sehat," kata Ade Rai.

Dia mengatakan, tingkat kecerdasan dengan kesehatan yang rendah bisa memberikan pola hidup kurang sehat. Menurut dia, hal itu akan dirasakan seseorang jika tidak memahami makna hidup sehat.

"Pola hidup sehat adalah kemandirian, bukan ketergantungan. Sangat salah jika mencari sehat dengan fondasi karena takut sakit, karena fondasi yang sebenarnya karena kenikmatan sehat itu sendiri," ujarnya.

Sebelumnya, Ketua Perhimpunan Alumni Kolese Kanisius Jakarta (PAKKJ) Adhi Anondo mengatakan bahwa tema seminar kali ini sengaja diangkat untuk memberikan pencerahan kepada generasi muda agar berani mengambil risiko dalam berwirausaha. Seminar tersebut tidak mengupas dari parameter kesuksesan entrepreneur, tetapi suatu proses untuk mencari benang merah dalam pembentukan karakter melahirkan seorang wirausahawan.

"Relevansinya, pada akhirnya kami (alumni Kanisius) dididik untuk memberikan dampak menjadi seorang entrepreneur yang bermartabat, beretiket, serta membangun bangsa ke depannya," kata Adhi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau