Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/04/2015, 11:46 WIB
|
EditorLatief

"Walau terdengar kurang familiar, perananan industri-industri itu sangat penting, karena merekalah yang memproduksi komponen mobil. Misalnya, menyediakan komponen rem mobil, AC, dan banyak lagi. Jadi, sebenarnya untuk membuat satu jenis kendaraan saja dibutuhkan sinergi dari banyak industri otomotif. Di sinilah peluang kita," kata Sofyan.

Ke depan produk otomotif akan sarat dengan penggunaan teknologi robot yang tertanam dalam kendaraan maupun pada proses produksinya. Teknologi robot ini, menurut Sofyan, memungkinkan berkembanganya berbagai fitur cerdas pada kendaraan atau efisiensi proses produksi pada kendaraan dan komponennya sendiri.

"Karena itu, saat ini engineer yang mumpuni dalam mendesain otomatisasi kendaraan maupun proses produksi seperti itu sangat dibutuhkan di industri otomotif dan  industri manufaktur lainnya," ujarnya.

Industri kreatif

Saat ini, industri kreatif menjadi salah satu mesin penggerak perekonomian bangsa. Dengan menggabungkan kemajuan teknologi, seni bentuk dan pengetahuan untuk menganalisa kebutuhan manusia masa kini, industri ini telah melahirkan banyak inovasi baru.

Seiring berkembangnya kebutuhan pasar, produk-produk yang diluncurkan tidak hanya berorientasi pada fungsi, tapi juga estesika sehingga industri ini berpotensi untuk tumbuh mantap dan kian berwarna. Apalagi, seiring semakin tingginya tingkat pendidikan di Indonesia, apresiasi terhadap seni pun semakin besar. Hal tersebut memberi ruang seluas-luasnya bagi para pelaku industri seni untuk unjuk gigi dan mengekspresikan karyanya, termasuk para insinyur dengan kemampuan rekayasa teknisnya.

Menurut Gatot Suharjanto, Head of Product Design Engineering Program, Binus–ASO School of Engineering (BASE), masih ada gap antara kreatifitas (segi estetika) dan kemampuan rekayasa teknik (engineering). Padahal, dalam menciptakan suatu, estetika tak boleh sampai mengesampingkan fungsi utama produk bagi manusianya (needs), begitu pun sebaliknya.

"Untuk menyatukan gap inilah Product Design Engineering lahir. Karena pada dasarnya, untuk menciptakan product design yang utuh, dibutuhkan keduanya," tutur Gatot saat menjelaskan perbedaan Product Design dan Product Design Engineering.

Menurutnya, ilustrasi sederhananya dapat dilihat pada proses desain sebuah sepeda balap. Perhitungan aerodinamika, presisi, kemampuan rem, ground clearence, jenis bahan, gigi pada sepeda balap membutuhkan tingkat akurasi dan kalkulasi teknik yang tidak sederhana.

"Proses selanjutnya adalah inovasi design produk yang menarik dan berbeda sehingga laku di pasaran. Kalau hanya berdasarkan engineering, ya produk sepeda hanya akan jadi seperti itu. Itu saja,” tambahnya. 

Hal sama juga, tambah Gatot, berlaku untuk mendesain produk-produk lain, misalnya produk rumah tangga, desain lampu, aksesoris, boneka, sektor otomotif, dan masih banyak lagi. Dia berharap, dengan adanya dua program baru tersebut, didukung kemajuan teknologi Jepang ASO College Grop, Indonesia dapat mencetak sarjana-sarjana teknik mumpuni sesuai kebutuhan pertumbuhan pasar. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+