Tak Punya Modal Usaha? Kompetisi Wirausaha Ini Berhadiah Rp 2 Miliar

Kompas.com - 15/05/2015, 11:28 WIB
Latief

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Berdasarkan data Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, populasi wirausaha di Indonesia baru mencapai 1,65 persen. Jumlah tersebut masih sangat kecil dibandingkan dengan Singapura yang mencapai 7 persen dan Malaysia 5 persen. Bahkan, angka itu masih di bawah Thailand, yaitu 3 persen.

Demikian dipaparkan Chief Board of Commissioner Wismilak Diplomat Success Challenge, Surjanto Yasaputera, terkait dibukanya pendaftaran Diplomat Success Challenge (DSC) 2015. DSC adalah program kompetisi wirausaha dengan total hadiah modal usaha yang sepenuhnya diberikan dalam bentuk hibah, bukan pinjaman yang harus dikembalikan.

Tahun ini program yang digagas oleh Wismilak Diplomat dan Wismilak Foundation itu memasuki tahun keenam pelaksanaannya. Hadiah senilai Rp 2 miliar disiapkan untuk para pemenangnya, termasuk berupa program bimbingan manajemen.

"Kami buka kesempatan berpartisipasi seluas-luasnya bagi banyak wirausaha muda yang sudah menjalankan bisnisnya dan calon wirausaha muda. Kenapa, karena Keduanya mengalami satu persoalan sama, yaitu kendala permodalan," ujar Surjanto, Jumat (15/52015).

Surjanto menuturkan, DSC terbuka baik untuk mereka yang telah memiliki embrio usaha dan telah menjalankan usahanya, termasuk mereka yang baru mempunyai rencana usaha namun memiliki kendala modal usaha. Para wirausaha muda dari seluruh Indonesia bisa berkompetisi di sini dengan cara mengajukan proposal usahanya.

"Ini peluang bagi wirausaha dan calon wirausaha yang mungkin saat ini masih bekerja profesional, namun sebenarnya berminat untuk berwirausaha, tapi terhambat masalah modal," kata Surjanto.

Namun, lanjut dia, kompetisi ini juga terbuka bagi mereka yang sedang berkutat mulai menjalankan usahanya. Rentang usia yang disyarakatkan juga cukup lebar, yakni antara 20- 45 tahun. Pendaftaran bisa dilakukan www.wismilak-diplomat.com.

Persyaratan lomba sangat simpel. Peminat diminta mengirimkan rencana usaha atau business plan. Pendaftaran dibuka sejak 12 Mei 2015 dan ditutup pada 12 Juli 2015. 

"Di business plan harus mencakup kelengkapan, mulai jenis usahanya apa, pemahaman terhadap lanskap industri, target pasar, rencana pemasaran, rencana produksi, rencana keuangan serta proyeksi keuntungan dan pertumbuhan usahanya," kata Surjanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau