Bangun Kualitas, SDM Indonesia Wajib Kerja Cerdas!

Kompas.com - 22/05/2015, 14:37 WIB
Adhis Anggiany Putri S

Penulis

"Mereka harus berfikir to be dulu. Karena nanti setelah itu, to have akan mengikuti," kata Made

Bangun kualitas lewat SDM

Industri manufaktur harus terus melakukan inovasi agar tetap hidup. Inovasi tentu saja merupakan hasil dari buah pikir manusia. Karena itu, industri mengemban tugas mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM).

"Industri harus mampu membentuk SDM yang in line dengan bisnisnya, maju dalam praktik pemikirannya, dan profesional dalam kerjanya. Ini mencakup SDM di luar perusahaan," kata Made.

Industri harus mulai merapat ke perguruan-perguruan tinggi dan mengadakan kerjasama. Hal ini sangat diperlukan, karena industri memiliki akses teknologi dan pengalaman lebih maju. Kerjasama dapat dilakukan dengan memberikan pelatihan, kunjungan ke pabrik manufaktur, sumbangan fasilitas laboratorium, bahkan beasiswa.

"Kalau kita kan industri mobil, jadi kita kasih saja mobil ke SMK-SMK sebagai education tool. Supaya bisa mereka bongkar pasang dan pelajari. Kan kalau tidak pegang sendiri, nggak akan ngerti," tutur Made.

Seiring perkembangan industri manufaktur, terutama otomotif, para pemain-pemain besar dalam bisnis wajib sadar akan kebutuhan SDM ahli teknik dalam jangka panjang. Misalnya dengan mendirikan pusat pelatihan terbuka untuk umum.

Salah satu industri manufaktur otomotif besar seperti PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) misalnya. TMMIN memiliki Toyota Learning Center (TLC) bertempat di Kawasan Industri Kota Industri Internasional Karawang (KIIC), Jawa Barat. Dalam berbagai kesempatan, fasilitas ini juga dimanfaatkan untuk pelatihan oleh SMK di sekitar Karawang.

Made berharap, para ahli teknik itu nantinya mampu menghasilkan produk berkualitas internasional dengan biaya produksi efisien. Dengan begitu, perekonomian Indonesia, terutama industri manufaktur, dapat melaju tanpa hambatan saat dibukanya MEA nanti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau