Ini Dia... Rahasia Sukses Jepang Bangun Kekuatan Ekonomi Dunia!

Kompas.com - 28/05/2015, 13:26 WIB
Adhis Anggiany Putri S

Penulis

KOMPAS.com – Hingga tahun 749, Kyoto merupakan ibu kota sekaligus pusat kebudayaan Jepang. Kyoto menjadi tempat lahirnya banyak industri, mulai industri tradisional sampai cikal bakal industri modern. Kebanyakan dari industri itu terus bertahan hingga kini.

Awal lahirnya modernisasi Jepang mencuat pada masa Restorasi Meiji. Ibu kota pun akhirnya ke Tokyo. Kereta api, kapal uap, telegram, dan beragam teknologi baru segera diborong dari negara barat dan diberi sentuhan bergaya Jepang.

Tak hanya itu. Lebih dari 3.000 orang Eropa dan Amerika juga didatangkan sebagai tenaga pengajar. Sejak saat itulah, industri manufaktur menjamur di seluruh wilayah Jepang. Pengembangan teknologi kian pesat, mulai konsep sederhana mesin pemintal otomatis, hingga sukses merangkai kendaraan beroda empat.

Industri-industri itu kemudian menjadi penyokong perekonomian Jepang hingga kini. Bahkan, pada 2008 industri Jepang mampu mengalahkan Amerika Serikat sebagai negara industri terbaik di dunia.

Adidaya ekonomi Jepang

Perekonomian Jepang merupakan yang terbesar nomor dua di dunia setelah AS. Negeri sakura ini juga pernah tercatat sebagai negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat sepanjang sejarah dunia. Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Jepang mencapai sekitar 4,5 triliun dollar AS.

Pada 2006, sebanyak 326 perusahaan Jepang masuk dalam daftar Forbes Global 2000. Angka ini mencapai 16,3 persen dari 2000 perusahaan publik terkemuka di dunia.

Lalu, apa resep keberhasilan mereka?

Masyarakat Jepang memiliki filosofi "Monozukuri" yang telah berakar selama satu milenium. Berbekal filosofi ini, Jepang berhasil melahirkan berbagai inovasi sistem teknologi pendukung industri. Apa itu Monozukuri?

Secara etimologis, Monozukuri berasal dari kata "mono" yang berarti produk atau barang dan "zukuri" yang berarti proses pembuatan, penciptaan atau produksi (manufaktur). Namun, secara harfiah, maknanya tak sesederhana itu.

Monozukuri berarti memiliki semangat menciptakan dan memproduksi produk-produk unggul, diimbangi kemampuan untuk terus menyempurnakan proses dan sistem produksi di dalamnya. Filosofi ini menekankan proses produksi yang penuh ketelitian, ketangguhan, dan kesungguhan.

www.shutterstock.com Para pekerja di pasar ikan Tsukiji fish di Tokyo, Jepang sedang melakukan pengecekan produk makanan sebelum mengantarkannya ke pelanggan.

Menghidupkan filosofi Monozukuri

Kualitas suatu produk ditentukan oleh harga, desain, pengaruh merek terhadap konsumen, proses, dan biaya produksi. Namun, lebih dari itu, Monozukuri juga menuntut kinerja maksimal pada proses produksi, baik dari segi biaya, tingkat cacat produk atau defect rate, estimasi waktu produksi, dan pengembangan teknologi pendukung.

Belajar dari sistem produksi massal gaya barat yang montok, berat, dan panjang, Jepang kemudian berhasil menemukan sistem produksi yang lebih kompetitif. Yaitu, komitmen untuk melakukan kontrol terhadap kualitas saat proses produksi sehingga memicu perbaikan produk.

Dalam industri manufaktur otomotif, pemborosan dalam proses produksi bisa ditekan dengan konsep Toyota Production System (TPS) seperti yang dilakukan oleh PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN). Salah satu konsep dalam TPS ini yaitu, efisiensi proses produksi menggunakan pilar just in time (JIT). JIT berarti, PT TMMIN hanya memproduksi sejumlah produk sesuai permintaan dan pada saat produk itu diminta.

Halaman:


Terkini Lainnya

Banyak Kecurangan UTBK SNBT 2025, Orientasi Pendidikan Perlu Ditata Ulang

Banyak Kecurangan UTBK SNBT 2025, Orientasi Pendidikan Perlu Ditata Ulang

Edu
Kurikulum dan Magang Jadi Kunci Mahasiswa Arsitektur PresUniv Cepat Terserap Pasar Kerja

Kurikulum dan Magang Jadi Kunci Mahasiswa Arsitektur PresUniv Cepat Terserap Pasar Kerja

Edu
Prof. Adnan Hamid Dilantik jadi Pejabat Sementara Rektor UP

Prof. Adnan Hamid Dilantik jadi Pejabat Sementara Rektor UP

Edu
Besok Presiden Prabowo Akan Umumkan Kebijakan Pendidikan

Besok Presiden Prabowo Akan Umumkan Kebijakan Pendidikan

Edu
Kapan Pendaftaran SPMB 2025 Dimulai? Cek Jadwal Lengkapnya

Kapan Pendaftaran SPMB 2025 Dimulai? Cek Jadwal Lengkapnya

Edu
Mengapa Tanggal 2 Mei Diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional?

Mengapa Tanggal 2 Mei Diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional?

Edu
Guru Besar UI Ungkap Tantangan Krusial dan Solusi Pembangunan Ekonomi Biru Indonesia

Guru Besar UI Ungkap Tantangan Krusial dan Solusi Pembangunan Ekonomi Biru Indonesia

Edu
Prabowo Akan Umumkan Besaran Bantuan Guru Honorer saat Hardiknas 2025

Prabowo Akan Umumkan Besaran Bantuan Guru Honorer saat Hardiknas 2025

Edu
PPM Manajemen Dukung 'The Asian Banker Summit 2025' untuk Percepatan Transformasi AI Sektor Keuangan

PPM Manajemen Dukung "The Asian Banker Summit 2025" untuk Percepatan Transformasi AI Sektor Keuangan

Edu
Beasiswa Adaro Foundation 2025 Masih Buka, Raih Rp 850.000 Per Bulan

Beasiswa Adaro Foundation 2025 Masih Buka, Raih Rp 850.000 Per Bulan

Edu
Abdul Mu'ti Jadi Menteri Berperforma Tertinggi, Guru: Zaman Sebelumnya, Cukup Tertutup

Abdul Mu'ti Jadi Menteri Berperforma Tertinggi, Guru: Zaman Sebelumnya, Cukup Tertutup

Edu
Mendikdasmen Abdul Mu'ti Jadi Menteri dengan Performa Tertinggi Versi IndoStrategi

Mendikdasmen Abdul Mu'ti Jadi Menteri dengan Performa Tertinggi Versi IndoStrategi

Edu
Dedi Mulyadi Ingin Masukkan Anak Nakal ke Barak Militer, Perhimpunan Guru Beri Catatan

Dedi Mulyadi Ingin Masukkan Anak Nakal ke Barak Militer, Perhimpunan Guru Beri Catatan

Edu
Menderita Aritmia, Rasyiida Pakai Alat Pacu Jantung Saat Ikut UTBK SNBT 2025

Menderita Aritmia, Rasyiida Pakai Alat Pacu Jantung Saat Ikut UTBK SNBT 2025

Edu
Mendikdasmen Siapkan 2 Skema untuk Cegah Siswa Menyontek di Sekolah

Mendikdasmen Siapkan 2 Skema untuk Cegah Siswa Menyontek di Sekolah

Edu
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau